Presiden Joko Widodo - TKA Tiongkok. (ilustrasi/aktual.com)
Presiden Joko Widodo - TKA Tiongkok. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com- Anggota DPR dari Fraksi Hanura, Inas Nasrullah Zubir meminta pemerintah untuk segera bertindak tanggap dalam mengatasi masalah tenaga kerja asing (TKA) ilegal. Dia melihat jika hal ini dibiarkan berlarut-larut, akan semakin meningkatkan keresahan sosial.

Pada dasarnya menurut Inas, TKA ilegal telah berlangsung sejak lama, namun seiring perkembangan dunia sosial dan bertambahnya estimasi jumlah TKA yang masuk, membuat hal itu dibicarakan oleh publik secara masif.

“Persoalan tenaga kerja ilegal sudah sejak era SBY, tapi tidak menjadi perhatian masyarakat, mungkin jumlahnya belum banyak waktu itu. Tapi sekarang ini, akibat berkembangnya sosmed maka persoalan tenaga kerja ilegal menjadi renyah untuk dibicarakan,” kata Inas, Kamis (29/12)

Sementara Presiden Joko Widodo membantah isu membludaknya tenaga kerja asing ilegal, terutama dari China. Menurut dia, jumlah 10 juta tersebut yaitu turis dari China yang diharapkan masuk ke Indonesia.

“Saya ingin ingatkan sekali lagi. Jangan ada yang percaya dan sebar fitnah soal tenaga kerja dan investasi yang dibilang sebagai ancaman, termasuk soal kebanjiran tenaga kerja. Perlu saya sampaikan itu tidak benar,” katanya saat meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong.

Untuk itu dia meminta semua pihak untuk menghentikan penyebaran informasi yang dia anggap keliru tersebut. Berdasarkan data pemerintah, jumlah TKA dari China hanya 21.000 jiwa.

“Informasi yang saya terima jumlahnya 21.000 orang. Itu pun keluar dan masuk karena banyak hal-hal yang kita belum siap. Tapi kalau kita sudah siap, kita tentunya akan pakai tenaga kerja sendiri,” tandasnya.[Dadangsah Dapunta]

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Andy Abdul Hamid