Jakarta, Aktual.com- Penawaran 14 wilayah kerja (WK) minyak dan gas bumi tahun ini tidak ada yang laku, meskipun ada beberapa investor yang berminat, namun pihak pemerintah merasa penawaran yang ada kurang menggairahkan.

Direktur Pembinaan Hulu Migas Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM, Tunggal menuturkan, WK yang mendapat penawaran tersebut merupakan bagian dari WK lelang langsung. Dengan tak ada kontrak yang disepakati, maka sebanyak 14 WK tersebut akan dilakukan lelang ulang pada tahun 2017.

“Dari tujuh lelang direct, yang beli dokumen ada empat. Tapi dari empat tadi, yang berlanjut sampai penawaran tiga WK. Tapi Kriterianya lebih rendah dari ekspektasi kita. Nanti kita lelang lagi aja,” katanya, Kamis (29/12).

Sementara itu terkait masalah perizinan yang kerap menjadi keluhan KKKS, hal ini diupayakan oleh pemerintah dengan mendorong SKK Migas agar dapat membantu proses perizinan dari instansi-instansi lain. Izin terkait migas yang mencapai 300 jenis, sebagian besar di luar Kementerian ESDM.

Sebagai informasi, Lelang 14 wilayah kerja migas tahun 2016 terdiri dari 7 blok yang ditawarkan melalui penawaran langsung dan 7 blok migas melalui lelang reguler. Blok migas yang ditawarkan melalui lelang reguler adalah South CPP (onshore Riau), Suremana I (offshore Makassar Strait), SE Mandar (offshore Sulawesi Selatan-Sulawesi Barat). Kemudian North Arguni (onshore Papua Barat), Kasuri II (onshore Papua Barat), Manakarra Mamuju (offshore Makassar Strait), dan Oti (offshore Kalimantan Timur).

Sementara untuk penawaran langsung ada Blok Bukit Barat (offshore Kepulauan Riau), Batu Gajah Dua (onshore Jambi), Kasongan Sampit (onshore Kalimantan Tengah), Ampuh (offshore Laut Jawa), Ebuny (offshore Sulawesi Tenggara), Onin (onshore-offshore, Papua Barat), dan West Kaimana (onshore-offshore, Papua Barat).[Dadangsah Dapunta]

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Andy Abdul Hamid