Ratusan buruh yang tergabung dalam Gerakan Buruh Indonesia-Komite Aksi Upah (GBI-KAU) usai melakukan long march langsung mengikuti Apel 'Tolak PP No 78 Tahun 2015 Tentang Pengupahan' di Monumen Tugu Proklamsi, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2015). Aksi long march buruh dari Bandung dan dari Lampung ini dilakukan salah satunya menuntut kenaikan upah buruh yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2013.

Papua, Aktual.com – Dalam memberikan keahlian dan kesiapan mental guna bekerja di berbagai pabrik olahan kepada masyarakat, kelompok usaha Tunas Sawaerma bersama Dinas Ketenagakerjaan Pemerintah Provinsi Papua menggelar pelatihan kerja untuk masyarakat setempat.

Pelatihan yang baru diselenggarakan ini berlangsung selama sebulan dan bertempat di Balai Latihan Kerja. Beragam bentuk pelatihan yang diberikan TSE dan Disnaker Pemprov Papua kepada masyarakat mencakup welding (pengelasan), pendingin ruangan dan elektrik.

“Mereka tinggal dan praktik di sini, setelah itu penyaluran tenaga kerja yang terlatih dan bersertifikat ini akan disalurkan kepada anak perusahaan atau perusahan lain di luar TSE,” kata Staf Bagian Umum TSE Jimmy Senduk, di Boven Digoel, Papua, Jumat (30/12).

Jimmy mengungkapkan, Disnaker Pemprov Papua telah menjadikan perusahaanya sebagai mitra pelaksanaan lokal latihan kerja di Merauke. Hingga kini, ujar Jimmy, telah meluluskan 41 orang, tiga orang langsung bekerja dan sisanya masih melanjutkan pelatihan kerja kembali.

“Pelatihan juga membuka kesempatan kepada mereka yang ingin membangun usaha sendiri, semua keputusannya pada tenaga kerja dari pelatihan tersebut,” tutur Jimmy.

Dia menyatakan, BLK merupakan bentuk kontribusi TSE terhadap pemberdayaan dan pengembangan ekonomi masyarakat. Disnaker Pemprov Papua telah merekomendasikan BLK TSE agar usai pelatihan kerja, peserta segera dikerahkan merealisasikannya ke lapangan.

“Selain pelatihan kerja, juga terdapat program magang perkebunan sawit ke siswa SMK dan mahasiswa di sekitar perusahaan,” ucap Jimmy.

Salah satu peserta pelatihan kerja, Yohanes Thomas, mengatakan, program kerja yang digelar amat bermanfaat ke hidupnya. Yohanes mengatakan, dulu sehari-hari aktivitasnya hanya berburu untuk membiayai hidup, namun kini dia siap bekerja di salah satu anak usaha TSE dengan penghasilan yang lebih layak.

“Saya mengikuti pelatihan welding dan setelah ini saya akan ditempatkan di PT PAL Blok F. Pelatihan ini membantu meningkatkan kehidupan kami,” ungkap Yohanes.

TSE selama di Papua telah berkontribusi meningkatkan ekspor dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) 30 persen-50 persen. Begitu juga terkait lapangan kerja yang mampu merekrut 10.000 pekerja, dengan 31 persen merupakan warga Papua.

TSE juga telah berinvestasi di sepuluh daerah terpencil, membangun lima pabrik pengolahan serta membuka dua jalur pengapalan ke daerah terisolir.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu