Jakarta, Aktual.com – Departemen Kebijakan Publik Pengurus Daerah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Medan menyayangkan sikap yang dilayangkan oleh anggota DPR RI, yaitu Maman Imanul Haq yang telah meminta Kapolda Sumut dicopot dari jabatannya.
“Kalau tidak tahu kondisi di lapangan jangan banyak kali ngomong, lebih bagus diam daripada makin memperkeruh suasana,” ujar Pengurus Kammi Medan Zaidan Zikri melalui keterangan pers, Sabtu (31/12).
Diketahui, kedatangan Habib Rizieq Shihab ke kota Medan mendapatkan ancaman yang bukan main. Mulai dari pemasangan spanduk provokasi yang menolak kedatangan Habib Rizieq dari oknum yang tidak bertanggung jawab karena tak mencantumkan nama ataupun lembaga yang menolak pada spanduk tersebut dan hanya mengklaim umat Islam sebagai dalang penolakan tersebut.
Kemudian beredarnya di sosial media kabar dari intelijen yang ditujukan kepada Kapolri dan mengatasnamakan Kapolda yang menjelaskan bahwa Tabligh Akbar 2812 di Medan akan terjadi chaos atau kerusuhan. Bahkan ada oknum yang secara nyata menghadang kedatangan Habib Rizieq dibandara Kuala Namu oleh oknum tertentu yang sebenarnya akan mengakibatkan rusaknya hubungan harmonisasi antar umat di kota Medan.
“Dari berbagai macam kondisi seperti itulah sudah sepantasnya pihak kepolisian harus menjamin rasa aman kepada setiap warga negaranya, apalagi kepada sosok tokoh yang sangat tersohor namanya sebagai pemimpin umat islam Indonesia, sebagaimana beliau telah di bai’at oleh umat Islam di beberapa daerah seperti Aceh dan termasuk juga Sumatera Utara sebagai Imam Besar Umat Islam Indonesia.”
Tindakan Kapolda seharusnya di apresiasi oleh seluruh pihak, karena dalam melakukan koordinasi dengan pimpinan umat Islam yang ada di Sumut berjalan baik, sehingga aksi yang selama ini digelar mulai dari aksi demonstrasi 411, 212, sholat subuh berjamaah dan terakhir tabligh akbar 2812 berlangsung secara aman dan damai tidak ada satupun kekerasan yang terjadi di Sumatera Utara.
“KAMMI Medan mengapresiasi kinerja dari Polda Sumut dalam mengawal rangkaian kegiatan panjang yang dilakukan oleh umat Islam di Sumut. Jika meminta Kapolda turun dari jabatannya, harusnya Maman Imanul Haq meminta Kapolri, Panglima TNI, Menko Polhukam, Wakil Presiden dan juga Presiden juga turun dari jabatannya karena sudah menyambut Imam Besar Umat Islam Indonesia, Habib Rizieq Shihab pada aksi bela islam tanggal 2 Desember lalu.”
Ada baiknya, kata dia seluruh pihak di negeri ini mulai dari eksekutif, legislatif, TNI, Polri dan lainnya ikut serta menjaga kodusifitas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bukan malah mengeluarkan pernyataan yang membuat keresahan baru ditengah kondisi yang tentram dan damai hari ini.
Dia meminta agar Maman Imanul Haq segera menyabut pernyataanya dan memohon maaf kepada Kapolda dan kepada seluruh umat Islam atas pernyataannya tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu