Karyawan penukaran mata uang asing menunjukkan mata uang dolar dan mata uang rupiah di penukaran uang di Jakarta, Rabu (9/11). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada saat jeda siang ini kian terpuruk di zona merah. Rupiah ditutup terapresiasi tipis 0,02% atau 2 poin ke level Rp13.084 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran Rp13.058 – Rp13.099 per dolar AS. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pola gerak nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (USD) di awal tahun 2017 ini diperkirakan masih akan mengalami pelemahan seperti di penghujung 2016 itu.

Kondisi perbaikan perekonomian di AS masih akan membuat laju USD kian kuat terutama terhadap mata uang RI ini. Untuk itu, regulator moneter harus mampu menjaga stabilitas rupiah dengan cara meredam laju inflasi tahun ini jangan sampai melonjak.

“Sepertinya itu (pengendalian inflasi) oleh BI harus kuat. Dengan begitu BI sendiri bisa dipercaya pelaku pasar uang,” ungkap Senior Analyst PT Bina Artha Sekuritas, Reza Priyambada di Jakarta, Senin (2/1).

Menurutnya, bersamaan dengan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah di akhir perdagangan tutup tahun, laju rupiah pun ternyata melemah secara sideways.

“Masih minimnya sentimen positif, membuat laju rupiah berada di zona merah. Pernyataan dari Gubernur BI Agus Martowardojo soal inflasi seharusnya bisa membuat pelaku pasar yakin,” ungkap Reza.

Pernyataan Agus Marto soal inflasi 2016 yang di bawah 3,0 persen setelah pada pekan ketiga Desember ini hanya mencapai 0,31 persen (month to month/mtm) dan secara tahunan (year on year/yoy) 2,91 persen ternyata kurang direspon positif pelaku pasar.

“Kemungkinan bagi pelaku pasar, penilaian stabilnya angka inflasi akan membuat tingkat suku bunga acuan juga tak akan mengalami kenaikan. Sehingga kurang menjadi pendorong rupiah jadi lebih kuat,” papar dia.

Di sisi lain, meski laju USD cenderung sedikit melemah terhadap yen, namun tetap saja rupiah tak mampu memanfaatkannya untuk menguat signifikan.

Menurut Reza, masih minimnya sentimen di dalam negeri membuat laju rupiah di awal tahun tak akan beranjak dari zona merahnya.

“Mestinya regulator harus bisa membantu rupiah, kalau pun terus melemah hanya terbatas. Dengan kondisi demikian, laju rupiah di awal tahun kami perkirakan berada di level support di kisaran Rp13.485 dan level resisten di rentang Rp13.420,” jelas dia.

Laporan: Busthomi

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby