Jakarta, Aktual.com – Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Syamsir Abduh mengatakan prioritas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada sektor pertambangan hendaknya dilakukan reformasi untuk meningkatkan daya saing di kancah global.

Sehingga dalam hal ini, kebijakan holding bukan merupakan langkah yang dibutuhkan jika tidak menyentuh subtansi dari reformasi pertambangan.

“Perioritas yang harus dilaksanakan adalah melakukan reformasi BUMN tambang sebagai perusahaan yang memiliki daya saing dan daya cipta tinggi untuk unggul di pasar global,” kata Abduh, Selasa (3/1)

Saat ini dia mencermati permasalahan pertambangan yaitu belum optimalnya pengolahan nilai tambah mineral, tidak meratanya SDA mineral di wilayah Indonesia, keterbatasan kemampuan pendanaan investasi terkait hilirisasi, dan industri pertambangan di Indonesia sebagian besar dikuasai oleh pihak asing.

Maka dia mempertanyakan apakah rencana pembentukan holding BUMN tambang telah sesuai arahnya pada pencapaian cita-cita nasional yang berhap supaya pertambangan mampu menopang pemulihan perekonomian Indonesia dan mengejar ketertinggalan daya saing industri tambang.

Dia menegaskan bahwa pembentukan holding bukan merupakan tujuan BUMN, namun yang terpenting mesti dilakukan oleh pemerintah yaitu melakukan reformasi BUMN pertambangan.[Dadangsah Dapunta]

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Andy Abdul Hamid