Jakarta, Aktual.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut penyerapan anggaran pada APBN Perubahan 2016 untuk kementerian/lembaga (K/L) mencapai Rp677,6 triliun atau 88,3 persen. Meskipun demikian, namun ia mengklaim realisasi belanja tersebut menciptakan kesejehteraan masyarakat. Apalagi pola subsidi lebih banyak ke sasaran masyarakat kelas bawah.
“Dari komposisi belanja memang kita masih mintakan untuk melakukan reveiw. Tapi kan kita sudah banyak alihkan subsidi. Kalau dulu banyak dinikmati masyakat kelas atas, sekarang untuk masyarakat miskin,” jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers realisasi APBNP 2016, di kantornya, Jakarta, Selasa (3/1).
Menurutnya, belanja yang dilakukan pemerintah baik itu dari K/L maupun dari dana transfer daerah harus berdampak positif ke kelompok miskin itu.
“Makanya, saya terus pantau ke tim (Kemenkeu) untuk belanja K/L maupun transfer ke daerah harus bisa menciptakan kesejahteraan masyarakat,” ungkap dia.
Dia menegaskan, daya serap anggaran terus membaik sesuai dengan perbaikan persiapan pelaksanaan anggaran pada awal tahun ini. Apalagi komposisi subsdi dan bantuan sosial juga lebih tepat sasaran.
“Subsidi energi mencapai 13,2 persen dari rencananya. Ini sebagai dampak penundaan penyesuaian tarif listrik. Ditambah lagi, adanya penghematan bunga utang akibat perbaikan nilai tukar dan perbaikan kredibilitas APBN. Itu semua menguntungkan bagi kesejahteraan rakyat,” papar dia.
Ditambah lagi untuk belanja barangg telah mencapai Rp257,7 triliun. Kondisi ini lebih baik dari tahun lalu karena adanya penibgjatan efisiensi belanja barang melalui Inpres Nomor 8 tahun 2016.
“Terutama untuk penghematan perjalan dinas dan paket meeting,” katanya.
(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan