Jakarta, Aktual.Com-Aroma perombakan kabinet (Reshuffle) kini semakin merebak kembali, beberapa menteri diprediksi bakal dicopot dari jabatannya. Setidaknya, ada empat menteri dan pejabat setingkat menteri yang dikabarkan akan lengser dari kursinya.
Kabar terkait reshuffle kabinet tersebut salah satunya dihembuskan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Perekonomian PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno, Hendrawan menyebut ada beberapa menteri yang dinilai berkinerja kurang bagus, mereka adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Muhadjir dinilai sering menelurkan kebijakan kontroversial, diantaranya rencana moratorium Ujian Nasional (UN) 2017.
Selain Muhadjir, kata Hendrawan posisi Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki serta Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir juga tak luput dari sorotan atas penilaian kinerjanya bahkan rawan diganti. Namun Hendrawan enggan menjelaskan lebih detil mengapa ketiganya dinilai layak dicopot.
Namun, menurut sumber terpercaya menyebut jika kinerja Teten dinilai tak piawai meredam isu terutama jika dihubungkan saat isu penistaan agama yang menyeret Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terus bergulir hingga memicu aksi demonstrasi besar-besaran yang terjadi 4 November dan 2 Desember 2016. “Bahkan kinerja Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pun disorot karena tidak dapat dengan cepat menangani ormas Islam dalam dua aksi tersebut.” ucap sumber tersebut.
Sedangkan Menteri Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nasir dianggap layak di reshuffle, karena keterlibatan orang-orang disekitarnya dalam kasus suap pemilihan rektor di sejumlah universitas, tetapi tudingan ini di bantah Nasir.
Sebelumnya diberitakan jika Pemerintahan Presiden Jokowi-Jusuf Kalla sudah melakukan reshuffle kabinet dua kali, yakni 12 Agustus 2015 dengan mengganti 6 menteri. dan 27 Juli 2016 dengan mengganti sebanyak 12 menteri.
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs