Bekasi, Aktual.com – Pihak pengelola proyek pembangunan apartemen Grand Kamala Lagoon, Bekasi Selatan menutup akses informasi kecelakaan kerja, yang menyebabkan runtuhnya konstruksi tangga darurat apartemen, Rabu (4/1) pagi.
“Saya sebagai perwakilan wilayah dari Pemerintah Kota Bekasi tidak bisa masuk ke lokasi saat mencoba meminta informasi seputar dugaan kecelakaan kerja ini,” kata Kordinator Lapangan Satpol PP Kecamatan Bekasi Selatan, Marudin, di Bekasi.
Dia menyayangkan pihak kontraktor yang menutup rapat informasi seputar kecelakaan itu. Informasi yang dihimpun berdasarkan laporan Kepolisian Sektor Bekasi Selatan, kecelakaan itu berlangsung pukul 01.20 WIB saat enam pekerja tengah membangun konstruksi tangga darurat lantai 22 dan 23 di Tower Emerald 1.
Saat itu tangga darurat apartemen yang menggunakan bahan baku konstruksi beton bertulang di lantai 33 dan 32 diduga tidak sesuai bestek sehingga roboh, sementara material tangganya tertahan hingga ke lantai empat.
“Material tangga darurat dari lantai 33 ke bawah ambruk dan materialnya tertahan di lantai empat.”
Informasi yang dihimpun dari lokasi, seorang pekerja konstruksi bangunan bernama Pajar Sidik terjebak di lantai basement apartemen. Sejumlah petugas masih dikerahkan ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi Pajar dari lokasi kejadian.
Sedangkan satu pekerja lainnya atas nama Omen mengalami luka berat diduga akibat tertimpa konstruksi tangga darurat dan telah dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Sebanyak empat pekerja lainnya berhasil selamat karena saat kejadian berada di luar area tangga darurat yang roboh.
Sebanyak dua mobil ambulans dari Rumah Sakit UKI Jakarta dan salah satu rumah sakit swasta di Kota Bekasi nampak memasuki area apartemen pukul 10.15 WIB.
Dikatakan Marudin, kasus itu saat ini dalam penanganan Polsek Bekasi Selatan yang saat ini sudah berada di dalam area lokasi kejadian. “Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Bayu Pratama masih berada di lokasi kejadia.”
Sementara itu, sejumlah wartawan yang hendak meliput kejadian juga dihadang masuk ke area apartemen oleh sekitar sepuluh petugas keamanan proyek berseragam biru tua.
“Kami tertahan di luar area apartemen sejak pukul 08.00 WIB. Satpamnya melarang semua wartawan masuk,” kata wartawan Alexander Blegur (27).
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Wisnu