Arosuka, Aktual.com – Lebih 3.000 warga dua dusun di Nagari Selayo, Kabupaten Solok, Sumatera Barat beresiko terdampak banjir yang melanda daerah itu pada Kamis (5/1) pagi.
Wakil Ketua Pemuda Galanggang Tangah Selayo Pardi Oscar menyebutkan dua dusun di Nagari Selayo, yakni Galanggang Tangah dan Sawah Sudut, terendam banjir satu meter. Sebanyak 745 rumah terendam banjir di Jorong Galanggan Tangah dan di Sawah Sudut sekitar 145 rumah.
“Jumlah warga yang beresiko terdampak banjir untuk kedua jorong tersebut 3.727 jiwa. Jorong Galanggan Tangah 3050 jiwa dan Sawah Sudut 677 jiwa,” ujar dia di Arosuka.
Air yang berasal dari luapan Sungai Batang Gawan dan Batang Lembang itu juga merendam sejumlah sumur galian milik warga sehingga mengganggu akses air bersih. Sumur galian milik warga yang terendam banjir di Galanggang Tangah berjumlah 335, sedangkan di Sawah Sudut sebanyak 59.
Terkait evakuasi, katanya warga yang rumahnya terendam banjir mencari lokasi yang lebih tinggi, seperti di pinggir jalan raya. Selain mengungsi secara sendiri, Dinas Sosial setempat juga mengerahkan satu perahu karet untuk mengevakuasi warga terdampak banjir.
Sementara terkait bantuan, Dinas Sosial setempat telah menyalurkan sejumlah bantuan, seperti mie instan 10 dus, air mineral 10 dus dan sarden empat dus.
Air yang meluap mulai pukul 06.30 WIB itu tidak menganggu akses lalu lintas pada jalan nasional menghubungkan Solok-Padang, namun kendaraan dinas milik pemerintah dan milik warga yang terparkir di pinggir jalan menyebabkan lalu lintas sedikit tersendat. Lalu lintas yang tersendat dari Solok menuju Padang.
Banjir yang terjadi di Kabupaten Solok, Sumatera Barat sejak pagi hari, Kamis, juga melanda Kota Solok tepatnya di Kelurahan Sambilan Korong, Kecamatan Lubuk Sikarah. Ratusan rumah warga dan beberapa pertokoan terendam banjir yang dalamnya diperkirakan 50 hingga 70 sentimeter di daerah Surau Tabek.
Banyak masyarakat yang meninggalkan rumahnya dan mencari tempat aman, sedangkan puluhan relawan terlihat sedang melakukan evakuasi mencari korban atau warga yang terkurung. Hingga berita ini diturunkan terlihat perahu karet yang digunakan relawan bersama tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat sedang mengevakuasi korban pada setiap rumah yang terendam banjir, namun dilaporkan belum ada korban jiwa.
Salah satu warga yang terdampak banjir Handi (50) mengatakan bahwa air mulai naik sekitar pukul 07.30 WIB dan kemudian merendam rumah penduduk setempat. Ada kemungkinan, kata dia, banjir ini kiriman dari banjir yang ada di Kabupaten Solok. Menurutnya, sekitar 100 kepala keluarga yang terdampak banjir di daerah tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Wisnu