Jakarta, Aktual.com – ExxonMobil Indonesia mengaku masih menunggu izin analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk bisa meningkatkan produksi Lapangan Banyu Urip Blok Cepu, Jawa Timur, menjadi 200.000 barel minyak per hari.

Vice President Public and Government Affairs ExxonMobil Indonesia Erwin Maryoto yang ditemui di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Jumat (6/1), mengatakan, izin amdal itu masih dalam proses.

“Kami sedang proses amdalnya. Inginnya (selesai) secepatnya. Tapi kan ada proses yang masih harus dilalui. Dari segi fasilitas sudah siap, tinggal mendapat izin lingkungan saja,” katanya.

Peningkatan produksi di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, dilakukan guna mencapai target lifting minyak tahun ini sebesar 815.000 barel minyak per hari sesuai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017.

Target lifting tersebut turun dari APBN Perubahan 2016 sebesar 820.000 barel per hari yang telah terlampaui pada November 2016 sebesar 822.000 barel per hari.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan target yang telah terlampaui itu terutama berasal dari Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu setelah “train” B mulai berproduksi pada kapasitas penuh 185.000 barel per hari semenjak Januari 2016.

Kontributor terbesar “lifting” minyak lainnya adalah Blok Rokan, Pertamina EP, Mahakam, dan Offshore Northwest Java (ONWJ).

Sedangkan lima blok terbesar untuk gas adalah Mahakam, Berau, Pertamina EP, Corridor, dan Senoro-Toili.

ANT

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan