Jakarta, Aktual.com – Koordinator Wilayah BEM SI Kaltimsel Norman Iswahyudi mengatakan pencabutan subsidi BBM, kenaikan tarif daftar listrik, subsidi kesehatan, dan melonjaknya harga cabai merah yang menyebabkan inflasi bagi Indonesia.
Tak hanya itu naiknya tarif penerbitan STNK, BPKB, Dan Plat kendaraan bermotor hingga 3 kali lipat juga menjadi faktor. Dengan begitu dikhawatirkan berdampak pada tingginya tingkat kriminalitas.
“Dengan kondisi tersebut rakyat semakin menjerit dengan persembahan kebijakan dagelan pemerintah Indonesia di awal tahun 2017 ini,” ujar dia kepada Aktual.com, Jumat (6/1).
Bahkan, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017, pemerintah kembali memangkas alokasi anggaran untuk subsidi tahun depan menyusul rencana penyaluran tertutup bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan LPG 3 kilogram, serta pengurangan jumlah pelanggan listrik berdaya rendah.
Diperparah lagi, kenaikan tarif listrik pada pelanggan dengan daya 900 VA (biasa digunakan rakyat kecil) dari Rp.605/kWh akan menjadi Rp.1467,28/kwh. Akan diberlakukan berkala mulai 1 Januari hingga Mei 2017.
“Apakah ini pemerintah pro kepada rakyatnya? Apakah Indonesia sedang baik-baik saja?. Jawabannya TIDAK !. Kemana kebijakan yang pro kepada rakyat ? Apakah pemerintah telah kehabisan akal untuk mengatasi permasalahan ekonomi dengan membebankan semua kepada rakyat ?,” tegas Presiden BEM KM Unmul ini menambahkan.[Fadlan Syam Butho]
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid