Sekjen DPD FPI Jakarta Novel Chaidir Hasan Bamukmin keluar dari ruang persidangan seusai bersaksi dalam sidang kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (3/1). Sidang lanjutan tersebut beragenda mendengarkan keterangan saksi-saksi. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/kye/17

Jakarta, Aktual.com – Sekertaris Syuro DPD FPI DKI Jakarta, Novel Chaidir Hasan Bamukmin mengatakan bahwa pihaknya tidak mengeroyok kader pengurus ranting PDIP, Widodo di Jelambar, Jakarta Barat.

Menurut dia, peristiwa yang sebenarnya bukan pengeroyokan melainkan satu lawan satu. Karena itu Habib Novel membantah keras tudingan tersebut.

“Tidak ada pengeroyokan yang ada satu lawan satu. Namanya M. Irfan, Qoid LPI (Laskar Pembela Islam) di Kecamatan Gropet (Grogol Petamburan). Ada saksi warga sekitar yang melihatnya,” kata Novel, Sabtu (7/1).

Kata dia, perkelahian itu terjadi usai waktu Isya, Jumat (6/1) dan merupakan buntut dari insiden di siang hari saat rombongan calon wakil gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat melewati tempat berkumpul anggota FPI di Jelambar.

“Kronologinya, kami kumpul di posko. Dia lewat mampir ke kami, tapi kami tidak mau. Kami bilang lewat saja Pak, tidak usah salaman apalagi mampir soalnya ada media,” kata Novel berdasarkan laporan dari anak buahnya bernama Hisam Ibnu yang berada di lokasi kejadian.

“Takutnya nanti kami dibilang nyambut lagi. Lalu ada yang bilang haram, kubu dia malah bilang tidak haram. Spontan kami bangun semua,” sambung dia.

Diketahui Widodo telah melapor ke Polres Jakarta Barat karena mengalami luka akibat diduga dikeroyok oleh sekelompok oknum FPI.

Widodo mengalami luka di bagian mata dan di bagian kepala. Saat ini, dia menjalani perawatan di Rumah Sakit Royal Taruma, Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat.[Fadlan Syam Butho]

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid