Jakarta, Aktual.com – Pencopotan Dandim Lebak, Banten Letkol Czi Ubaidillah oleh Pangdam III Siliwangi Mayor Jenderal TNI Muhammad Herindra lantaran melatih program Bela Negara kepada Front Pembela Islam (FPI) pada 5-6 Januari 2017, menuai perhatian publik.
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah berharap jangan sampai pencopotan Dandim menjadi pertentangan sehingga muncul dikotomi antara negara dengan agama, sebab akan merusak konsep kesatuan negara itu sendiri.
“Jadi kalau ada kelompok sipil yang komit dengan negara kesatuan dan ingin komit, ingin dilatih wawasan menjadi bagian dari negara kesatuan, bagaimana menjadi pembela negara, menjadi patriot, ya harus dilatih. Kalau tidak dilatih untuk bela negara terus bela siapa. ya harus bela negara,” kata Fahri, di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (9/1).
“Termasuk seperti FPI, karena dia menganggap dirinya pembela agama, ya pembela agama juga harus bela negara. Itu tidak boleh dipertentangkan,” tambah dia.
Ia berpandangan, akan menjadi salah bila dalam kasus pencopotan ini dipertentangkan lantaran pembela agama sehingga dinilai tidak patut membela negara, maupun sebaliknya.
“Justru yg salah kalau kita pertentangkan, kalau anda bela agama jangan bela negara, tidak boleh begitu. Agama dan negara tidak saling menegasi dalam konsepsi NKRI,” ujarnya.
Lebih lanjut, ketika ditanyakan apakah reaksi pencopotan Dandim terlalu berlebihan, Presiden KA KAMMI itu menyayangkan bila pencopotan dikarenakan melatih FPI.
“Saya kira bukan itu alasannya, mungkin ada alasan lain. Sebab kalau itu (FPI) alasannya disayangkan. Urusan pembinaan, dulu kan ada fungsi pembinaan teritorial, apapun TNI, kalau ada permintaan dari masyarakat agar dilatih kesadaran bela negara kah, keterampilan bela negara, ya harus di situ dia disuruh, kan gagah kalau FPI cium merah putih kan,” tandasnya.
Laporan: Novrizal
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang