Karyawan penukaran mata uang asing menunjukkan mata uang dolar dan mata uang rupiah di penukaran uang di Jakarta, Rabu (9/11). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada saat jeda siang ini kian terpuruk di zona merah. Rupiah ditutup terapresiasi tipis 0,02% atau 2 poin ke level Rp13.084 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran Rp13.058 – Rp13.099 per dolar AS. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pelemahan harga komoditas seperti minyak dunia telah menyeret laju nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD) kian anjlok di perdagangan hari ini.

Kondisi itu membuat para pelaku pasar memanfaatkan profit taking (ambil untung) pada rupiah. Bahkan adanya rilis dari BI terkait cadangan devisa (cadev) Indonesia akhir Desember 2016 sebesar USD116,4 miliar atau meningkat dibanding bulan sebelumnya, tak menolong rupiah.

“Sehingga rupiah pada perdagangan hari ini masih akan melanjutkan pelemahan. Sentimen domestik belum cukup kuat mengangkat laju rupiah bertahan di zona hijau,” ujar analis senior PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, di Jakarta, Selasa (10/1).

Pelemahan rupiah juga akibat penguatan USD yang ditopang rilis data ekonomi payrolls AS. Meski bertumbuh di bawah estimasi, namun pelaku pasar masih merespon positif karena masih adanya kenaikan.

Juga pergerakan mata uang GBP atau poundsterling telah melemah seiring pernyataan PM Inggris terkait masalah Brexit.

“Dengan kondisi itu, rupiah diperkirakan akan bergerak di level support di kisaran Rp13.400 dan untuk level resisten akan berada di rentang Rp13.280,” ungkap Reza.

 

Laporan: Busthomi

Artikel ini ditulis oleh: