Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) didampingi Sandiaga Uno (kanan) menyampaikan visi dan misinya saat Debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (13/1). Debat calon Gubernur dan Wakil Gubernur pertama tersebut mengangkat tema pembangunan sosial ekonomi untuk Jakarta. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww/17. *** Local Caption ***

Jakarta, Aktual.com – Calon Gubernur nomor urut 3, Anies Baswedan memliki beberapa catatan soal penyelenggaran debat tersebut kandidat pertama yang diselenggarakan KPU DKI Jakarta, Jumat (13/1).

Terutama masalah waktu yang diberikan. Sebab, saat masuk sesi tanggapan atau pertanyaan dari masing-masing kandidat, termasuk Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Terdakwa kasus penodaan agama itu menyinggung soal surat yang dikirim dari BNN kepada Kemeterian Pendidikan, yang saat itu Anies menjadi menterinya, agar bahaya narkoba dimasukan dalam kurikulum mendapat penolakan.

Karena kehabisan waktu Anies pun tidak punya kesempatan untuk bisa menjelaskan atau mengklarifikasi perihal permasalahan itu.

“Waktu yang terbatas. Tadi Pak Basuki bilang Kepala BNN kirim surat Kemendikbud, ditolak. Saya tegaskan bahwa surat itu tidak pernah ada,” ujar Anies usai acara debat Pilgub DKI, di Hotel Bidakara, Jumat (13/1).

Justru, kata Anies, pihaknya memasukkan ke kurikulum perihal bahaya narkoba. “Sayang, informasi itu salah diterima Pak Gubernur. Debat itu, waktu yang kurang untuk menjelaskan,” terangnya.[Fadlan Syam Butho]

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid