’43 Tahun Malari, “Menyikapi Perubahan, Kebangkitan Populisme” ‘
Jakarta, Aktual.com – Tokoh Malari, Hariman Siregar memaparkan, seminar kebangsaan yang mengusung tema “Menyikapi Perubahan, Kebangkitan Populisme” yang dimaksudkan adalah melekatnya ketidakpercayaan masyarakat, rasa curiga terhadap pemerintahnya. Namun, hal tersebut tidak berpengaruh selama pemerintah masih terus meyakinkan rakyatnya, “tapi yang sekarang terjadi yang irasional ini sudah menang pemilu. Bayangin jadi orang yang irasional lebih banyak dari orang yang rasional, itu yang membahayakan kita,” ujar Hariman di Balai Kartini, Jakarta, Minggu (15/1).
Ditempat yang sama, Dir Reform Institute, Yudi Latif mengatakan bahwa populisme adalah bangkit dalam satu siklus aksi dan reakasi “Jadi jangan hanya sasaran penggarapan bangkitnya populis. Tapi harus negara atasi. Saya kira pemerintaham jokowi sudah tiba pada pusaran itu,” kata Yudi.
Untuk diketahui, Indonesia Democracy Monitor (Indemo) merayakan hari jadinya yang ke-17 sekaligus memperingati 43 tahun Peristiwa 15 Januari 1974 (Malari) di Balai Kartini, Jakarta, Minggu (15/1).
Peringatan tersebut juga menggelar Seminar Kebangsaan bertajuk “Menyikapi Perubahan, Kebangkitan Populisme” dengan pembicara, aktivis Malari Hariman Siregar, Pengamat Politik dan Sosial Yudi Latif, Pengamat Ekonomi Faisal Basri dan Peneliti STF Driyarkara Herry Priyono.
Berikut cuplikanny:
Laporan: Chienk