Jakarta, Aktual.com – Ketua Panitia Natal Nusantara Partai Demokrat, Benny Kabur Harman, menyatakan cuitan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengenai kondisi negara saat ini merupakan bentuk keprihatinan Presiden RI ke-6.
“Kalau Ketum (SBY) prihatin itu sangat wajar, bagaimana hoax ini bisa tumbuh dan berkembang dalam masyarakat yang sedang mengalami transisi demokrasi. Dimana-mana hoax dibikin, tidak jelas ujung pangkalnya,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta Convention Center, Senayan, Jumat (20/1).
Konpers untuk gelaran puncak Perayaan Natal Nusantara Partai Demokrat 2016 yang rencananya dihelat di Jakarta Convention Center, Senayan, Sabtu (21/1) besok. Rencananya, acara dihadiri Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono dan Calon Gubernur DKI Agus Harimurti Yudhoyono.
“Hoax itu adalah satu satu instrumen yang dipakai kelompok-kelompok yang tidak menghendaki, tidak menginginkan, bangsa ini hidup rukun dan damai. Hoax dipakai untuk membenturkan satu sama lain,” kata Benny.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu menambahkan, hoak dipakai sebagai alat dalam upaya untuk membangun citra sekaligus menyingkirkan lawan politik. Pada gilirannya menjadikan demokrasi menjadi tidak sehat.
Namun ia menekankan bahwa tumbuhnya hoax dikalangan masyarakat salah satunya disebabkan karena tidak adanya keterbukaan, ketulusan dan kejujuran. Masyarakat menjadi takut menunjukkan hidungnya ketika menyampaikan sesuatu kepada pemerintah. Mereka kemudian membuat akun palsu dan memproduksi serta menyebarkannya di media sosial.
“Ini sungguh tidak bagus untuk demokrasi,” jelasnya.
Untuk diketahui, Presiden RI ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam akun twitternya @SBYudhoyono mencuit bentuk keprihatinan terhadap situasi dan kondisi saat ini.
‘Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah & penyebar “hoax” berkuasa & merajalela. Kapan rakyat & yg lemah menang? *SBY*,” cuit SBY sebagaimana dikutip Aktual, Jumat (20/1).
Artikel ini ditulis oleh: