Beranda Lensa Aktual Gallery Kisah Sepasang Bola Mata Anak di Pulau Terdepan Gallery Kisah Sepasang Bola Mata Anak di Pulau Terdepan 21 Januari 2017, 23:53 Siswa SDN 1 Beo, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, mendapatkan pemeriksaan mata gratis oleh Palang Merah Indonesia (PMI) dan disaksikan Bupati Talaud Sri Wahyuni Maria Manalip (berdiri ketiga kiri), Ketua PMI Sulawesi Utara Annie Dondokambey (berdiri kedua kiri), Kepala Divisi Kesehatan Rumah Sakit dan Sosial PMI Pusat dr. Arfan, serta perwakilan Astra, Head of Environment & Social Responsibility Division Riza Deliansyah (berdiri kanan) dan Head of Public Relations Division Yulian Warman. Astra kembali membagikan 2.000 kacamata bagi anak-anak di pulau terdepan Indonesia. Kali ini penyerahan kacamata dilakukan bagi anak-anak di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Secara simbolis, Head of Environment & Social Responsibility PT Astra International Tbk memberikan sebuah kacamata kepada perwakilan siswi SDN 1 Beo, didampingi oleh Bupati Talaud Sri Wahyuni Maria Manalip (kanan), Ketua DPRD Talaud George Rompah (tengah), Perwakilan Ketua PMI Sulawesi Utara Annie Dondokambey (kedua kiri), dan Head of Public Relations PT Astra International Tbk Yulian Warman. Wardah, salah satu siswi berprestasi SDN 01 Sabang, memeriksakan penglihatannya bersama tim Palang Merah Indonesia. Penglihatannya yang kurang jelas membuatnya perlu mengenakan kacamata untuk membantunya melihat lebih jelas. Namun dengan kondisinya ini, ia tetap rajin belajar dan pernah berhasil meraih peringkat 1 dalam Olimpiade Ilmu Pengetahuan Alam di Kabupaten Sabang, Aceh. Melalui penyerahan kacamata dari hasil program GSI 2016, 2.000 anak usia sekolah di Kabupaten Kepulauan Talaud akan dapat melihat lebih baik. Seorang anak sedang diperiksa matanya oleh petugas refraksi didampingi Kepala Divisi Kesehatan Rumah Sakit dan Sosial PMI Pusat dr. Arfan (belakang). Maya Klaritagarpenassy, salah satu siswi berprestasi yang duduk di kelas 5 SD YPPK Don Boscho Budhi Mulia Merauke, yang setelah diperiksa ternyata memiliki mata minus dua. Maya awalnya bercita-cita menjadi seorang Polwan, namun kondisi matanya sudah minus, Maya lalu ingin menjadi guru karena senang berada dekat anak-anak. Artikel ini ditulis oleh:Eko S Hilman ARTIKEL TERKAITDARI PENULIS Flash Photos Generali Indonesia Tingkatkan Layanan, Bisnis Employee Benefit Kian Melaju Flash Photos Investasi Kaya, Solusi Mudah untuk Handsfree Investing Flash Photos Bebas-Siti Target Raih Suara 50 Persen Lebih di Pilkada Polman Flash Photos Komisi III DPR RI, Fit And Proper Test Calon Ketua KPK Flash Photos Milad Pertama, Allianz Syariah Perkuat Perlindungan dan Kebaikan Flash Photos Seriuskah Penanganan Hukum di Rezim Prabowo? Masuk Selamat Datang! Masuk ke akun Anda nama pengguna kata sandi Anda Lupa kata sandi Anda? mendapatkan bantuan Disclaimer Pemulihan password Memulihkan kata sandi anda email Anda Sebuah kata sandi akan dikirimkan ke email Anda. CONNECT WITH US233,018FansSuka11,767PengikutMengikuti813PengikutMengikuti78,600PelangganBerlanggananBerita Lain OTT Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, KPK Sita Uang Rp7 Miliar 25 November 2024, 06:28 PBB: 400.000 Pengungsi Suriah Kembali dari Lebanon 25 November 2024, 12:31 Calon Ketua RW Cakung Barat Siap Sukseskan Program 1 Milyar RIDO 25 November 2024, 05:30 Kemendagri Salurkan Bantuan Bagi Pengungsi Lewotobi 25 November 2024, 10:18 MK Hentikan Sementara Pengujian UU Selama Adili Sengketa Pilkada 25 November 2024, 13:09