Jakarta, Aktual.com – Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengatakan bahwa sebesar 61, 1 persen masyarakat menyatakan bahwa dugaan penistaan agama oleh terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengganggu keberagaman di DKI Jakarta.
Hal itu disampaikan Peneliti LSI Adrian Sopa dalam konferensi persnya bertajuk ‘Berebut Pemilih Muslim’, di Graha LSI, Jakarta Timur, Selasa (24/1).
“Sementara 27,5 persen masyarakat yang menyatakan keberagaman di Jakarta tidak terganggu, dan 11, 4 persen masyarakat menyatakan tidak tahu,” kata Adrian.
Menurut dia, hasil temuan survei ini penting untuk memberikan pandangan bagi masyarakat, yang mungkin ada di benak sebagian warga DKI Jakarta masih berfikir pro kontra.
Masih dikatakan dia, LSI melihat adanya kesinambungan apakah kemudian perlu atau tidaknya Gubernur DKI Jakarta harus menjaga keberagaman dan kebhinekaan. Mayoritas masyarakat merespon bahwa penting kepala daerah menjaga keberagaman dan kebhinekaan.
“Sebesar 96,1 persen menyatakan penting gubernur untuk menjaga keberagaman dan kebhinekaan di DKI Jakarta,”
“Isu keberagaman dan kebhinekaan merupakan isu populer dan sentral bagi masyarakat Jakarta untuk memilih pasangan calon di Pilkada DKI Jakarta besok,” tandasnya.
Untuk diketahui, LSI melakukan survei terkait polarisasi agama, etnik, dan gender pemilih Jakarta. Survei dilakukan pada 5-11 Januari 2017 di Jakarta, terhadap 880 responden dengan tatap muka. Mereka dipilih dengan menggunakan metode multistage random sampling dengan Margin of Error survei plus minus 3.4 persen.
laporan: Novrizal
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang