Jakarta, Aktual.com – PT Pertamina (Persero) dirundung kabar tak sedap. Belum usai isu perpecahan di internal mengenai adanya mata hari kembar, Direktur Utama PT Pertamina Dwi Sutjipto kini didesak diturunkan dari jabatannya.
Alasannya, mayoritas jajaran direksi pada perusahaan plat merah tersebut sudah tidak menunjukkan akselerasi kinerja. Di saat kondisinya seperti itu, Dirut Dwi Sucipto justru dinilai tidak menunjukkan perbaikan kinerjanya sehingga menghambat bisnis Pertamina.
“Ini menjadi masalah karena akan menghambat kinerja Pertamina,” terang Direktur Energy Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean dalam keterangannya, Rabu (25/1).
Menurutnya, sikap Dwi dalam memimpin Pertamina tidak mampu menjalin kerjasama tim. Yang ada, Dwi kerap mengambil keputusan dan kebijakan sendiri.
“Dwi layak disebut Mr One Man Show karena patut diduga sering mengambil keputusan tanpa melibatkan jajaran Direksi yang lain. Dwi mungkin lupa atau tidak paham bahwa Pertamina itu adalah perusahaan milik negara dan bukan perusahaan milik pribadi,” jelas dia.
EWI mengusulkan Pemerintah sebagai pemegang saham untuk segera melaksanakan RUPS dan mencopot Dwi Sutjipto. Sebab kinerjanya sangat buruk. Dicontohkan pula bagaimana nasib kilang-kilang minyak yang ternyata tidak dirawat dengan baik hingga berpotensi merugikan Pertamina hampir Rp 1 trilliun.
“Ini kelalaian Dirut Dwi Sutjipto bersama Direktur Pengolahan waktu itu Hendardi,” kata Ferdinand.
Dalam pemberitaan Aktual sebelumnya, Mantan Tim Reformasi dan Tata Kelol Migas sekaligus Pengamat Ekonomi dan Energi dari UGM, Fahmy Radhi, menduga permasalahan shutdown kilang Pertamina bukan hanya semata masalah fasilitas yang termakan usia.
Akan tetapi juga ada riak berbau politis yang bertujuan menjatuhkan Dwi Sutjipto dari kursi jabatannya di Perusahaan itu. Masalah kerusakan fasilitas kilang sebagai pintu masuk untuk menjustifikasi kinerja buruk Pertamina, dimana pada akhirnya akan menjadi pertanggungjawaban pucuk pimpinan Pertamina.
“Bisa jadi momentum kerusakan kilang digunakan untuk menjatuhkan Dwi sebagai Dirut Pertamina, yang selama ini secara sistemik akan dilengserkan,” kata Fahmy kepada Aktual.com, Selasa (24/1).
(Dadangsah Dapunta)
Artikel ini ditulis oleh: