Jakarta, Aktual.com – Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Sofyan Basir tak mau perusahaan yang ia pimpin bernasib sama dengan PT Garuda Indonesia, khususnya terkait kerjasama PLN dengan perusahaan asal Inggris Rolls Royce.

Kata Sofyan, pihaknya tengah mengkaji kembali bentuk kerjasama PLN dengan Rolls Royce tentang proyek pembangkit listrik Tanjung Batu, Kalimantan Timur, yang terjalin pada 2007 silam.

“Saya sendiri baru masuk (di PLN) 2015. Sedang dikaji, sedang dilihat oleh tim. Pengadaannya 2007-2013. Pengadaan mesin dan pemeliharaan. Tapi itu sudah lama sekali,” papar Sofyan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (26/1).

Ia pun tak menampik kalau pertemuan dengan pimpinan KPK juga membahas soal kerjasama dengan Rolls Royce. PLN, kata Sofyan, juga meminta bantuan KPK untuk mengontrol proyek-proyek yang sedang dikerjakan.

“Tadi kami koordinasi untuk dukungan pekerjaan PLN membangun sistem kontrol yang lebih baik,” jelasnya.

Pengadilan di Inggris telah memutuskan kalau Rolls Royce kerap menyuap rekan bisnis, khususnya pihak pemerintah negara lain. Seperti halnya Garuda, dimana eks Direktur Utama, Emirsyah Satar disebut menerima suap dari Rolls Royce sekitar 4 juta dolar Amerika Serikat.

 

Laporan: Zhacky

Artikel ini ditulis oleh: