MenkumHam Yasonna Laoly

Jakarta, Aktual.com – Menkum HAM Yasonna Hamonangan Laoly menginginkan adanya perubahan positif dalam tubuh Ditjen Imigrasi, salah satunya menghilangkan budaya pungli di direktorat tersebut. Perubahan tersebut dinilai Yasonna sebagai penyesuaian terhadap perkembangan zaman.

“Saya ingin ada perubahan positif seturut perkembangan zaman, yang inovatif, akuntabel, profesional, dan sinergis, serta transparan secara pasti,” ujar Yasonna dalam sambutan HUT ke-67 Imigrasi di lapangan upacara Kementerian Hukum dan HAM, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (26/1).

Yasonna pun menginginkan kinerja jajaran Ditjen Imigrasi menjauhkan ego sektoral untuk memberikan pelayanan terbaik bagi publik. Pada hari jadi yang ke-67 ini, Ditjen Imigrasi Kemenkum HAM sendiri mengusung tema ‘Imigrasi e-Gov Pasti Nyata’.

“Jangan ada ego sektoral. Jika ada permasalahan, harus didiskusikan, komunikasikan, dan koordinasikan,” imbuhnya.

Selain itu, dia mengingatkan jajarannya untuk tidak melakukan pungutan liar. Sebagai instansi yang mendukung kinerja pemerintah, Yasonna ingin Ditjen Imigrasi ikut serta mensukseskan program saber pungli. Dia pun berpesan agar tidak ada jajaran di lingkungan Kemenkum HAM yang terjerat kasus narkoba.

“Institusi kita sudah banyak permasalahan. Jangan ditambahi dengan narkoba dan pungli. Kita tidak mau seperti keledai yang jatuh di lubang yang sama. It’s time to change,” Yasonna melanjutkan.

Dalam acara ini, Yasonna juga memberikan penghargaan kepada sejumlah pejabat daerah serta sejumlah pencapaian di bidang keimigrasian. Penghargaan itu diberikan kepada Wali Kota Tebing Tinggi, Bupati Ketapang, Bupati Gresik, Bupati Banyuwangi, Bupati Lombok Timur, dan Bupati Kutai Timur.

“Jangan terjadi pada kita lagi. Berkali-kali sudah saya sampaikan, karena ini penyakit bangsa yang jadi persoalan. Saya akan tindak tegas sesuai aturan berlaku,” tegasnya mengenai pungli.

 

Laporan: Teuku Wildan

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan