Jakarta, Aktual.com – Diadakannya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak dikhawatirkan akan membuat keadaan negara menjadi chaos. Hal ini dikarenakan rentannya kerusuhan di daerah-daerah yang menyelenggarakan Pilkada serentak.
Pengamat intelijen, Wawan Poerwanto mengatakan bahwa kerusuhan yang terjadi saat Pilkada dapat memecah belah masyarakat dan membawa ancaman-ancaman lainnya bagi negara. Ia menilai bahwa kedewasaan masyarakat dalam berpolitik menjadi kunci dalam penyelenggaraan Pilkada serentak 2017.
“Tidak lantas terjadi masalah-masalah yang menurut saya justru akan membuat kita makin panas, sehingga justru yang lain untung, seperti aksi teror yang masuk akibat kita terpecah. Tentunya kita tidak ingin seperti itu,” ungkap Wawan dalam sebuah diskusi publik yang diadakan di Gedung Juang, Jakarta Pusat, Kamis (26/1).
Perbedaan pendapat dalam suasana Pilkada, dianggapnya suatu hal yang wajar dalam kehidupan demokrasi. Hanya saja, lanjut Wawan, perbedaan itu jangan sampai berakibat pada disintegrasi bangsa.
Wawan pun mengingatkan masyarakat untuk tidak terjebak dalam suasana Pilkada yang cenderung mengkotak-kotakan masyarakat.
“Yang namanya pemilu itu bukan sebagai tujuan, tapi sarana. Kalah menang itu hal biasa, lima tahun lagi diputar lagi, sehingga tidak lantas ini menjadi kiamat,” jelasnya.
Meskipun rentan terhadap kekacauan, Wawan tetap optimis bahwa penyelenggaraan Pilkada secara serentak pada tahun ini berlangsung aman dan sukses. Ia pun berharap masyarakat jadi lebih dewasa dalam berdemokrasi.
“Secara prinsip, karena kita ini sudah melakukan pilkada berulang-ulang, ya insyaallah semuanya bisa terprediksi,” ujarnya.
Laporan: Teuku Wildan
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan