Jakarta, Aktual.com – Mantan Ketua Tim Reformasi dan Tata Kelola Migas, Faisal Basri mengungkapkan adanya pertikaian di Internal PT Pertamina (Persero). Yang paling tampak perpecahan terlihat dari perombakan struktur di perusahaan plat merah itu dengan menambahkan posisi Wakil Direktur Utama dan beberapa posisi baru lainnnya.
Menurut Faisal, akibat perpecahan itu telah membuat kinerja Pertamina semakin tak stabil, karena dengan menempatkan Ahmad Bambang sebagai Wakil Direktur Utama Pertamina, menjadi ‘matahari kembar’ di Pertamina.
“Jadi makin parah adanya matahari kembar. Ada Dirut ada Wadirut. Tidak perlu saya simpulkan efektif atau tidak kalau ada matahari kembar,” katanya kepada Aktual.com, Senin (30/1)
Untuk diketahui, Menteri BUMN Rini Soemarno selaku pemegang saham telah menambah dua jabatan baru Pertamina yaitu Ahmad Bambang sebagai Wakil Direktur Utama dan Rachmat Hardadi sebagai Direktur Megaproject Pengolahan dan Petrokimia.
Penunjukkan dua direksi baru Pertamina tersebut diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Pertamina yang dihadiri Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat, dan komisaris Pertamina di Kementerian BUMN pada 21 Oktober 2016.
Dengan penambahan dua pejabat tersebut maka total direksi Pertamina menjadi sembilan orang. Ahmad Bambang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pemasaran Pertamina, sedangkan Rachmad Hardadi sebelumnya menjabat Direktur Pengolahan Pertamina.
Laporan: Dadangsah Dapunta
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta