Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengklaim, perubahan susunan di tubuh Direksi Pertamina berdasarkan RUPS akhir tahun 2016 sudah melalui cara tata kelola perusahaan.

“Biarkan Direksi bekerja dengan tenang tanpa diganggu isu-isu. Jangan politisasi kepemimpinan di Pertamina agar manajemen Pertamina bisa bekerja dengan tenang dan baik ,” ujarnya di Jakarta, Selasa (31/1).

Arief menilai, sangat tidak tepat sejumlah anggota parlemen dan LSM mempermasalahkan perombankan di tubuh Pertamina. Terlebih, kata dia, tidak ada override tugas dan wewenang Dirut Pertamina yang di ambil oleh Wakil Dirut. Sebab, semua sudah ada tugasnya masing masing.

Wakil Dirut, ungkap Arief dalam manejemen modern hanya sebagai Chief Operational Officer yang tugasnya lebih banyak tugas internal dan memastikan operasional perusahaan. Sedangkan tugas Dirut itu sebagai CEO adalah merancang dan mengomunikasikan visi perusahaan, merekrut anggota tim, meramalkan tren pasar, menguraikan strategi bisnis perusahaan, membangun hubungan dengan investor, mengatur pembiayaan dan anggaran Pertamina.

“Jadi kalau mempersoalkan jangan asal ngomong dong.”

Tak hanya itu, Arief juga menpertanyakan ada pihak-pihak yang menuduh tanpa fakta, kalau pertamina dalam cengkraman Arie Sumarno Mantan Dirut Pertamina hanya karena Menteri BUMN adalah adik Arie Sumarno.

“Dari semua ini yang patut kami sayangkan adalah GM Pertamina yang bertugas banyak PR, terkesan justru membiarkan polemik politisasi Pertamina terjadi dan tidak memberikan penjelasan ke publik. Ini patut dicurigai ada dugaan peran mereka.”

Laporan: Novrizal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Wisnu