Jakarta, Aktual.com – Tudingan pengacara Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menyebut fatwa terkait penistaan agama pesanan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhyono terus menuai kritikan.
Menanggapi tudingan itu, Sekreterasi Jenderal Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas pun angkat bicara. Dia menegaskan bahwa selama ini MUI bekerja secara independen.
“Hal-hal yang seperti ini tampaknya tidak dimengerti dan dipahami oleh orang-orang yang sinis kepada MUI,” kata Anwar, Rabu (1/2).
Anwar pun mengajak kepada tim pengacara Ahok agar ikut, apabila MUI mengeluarkan fatwa. Hal itu agar, tim pengecara Ahok mengetahui bagaimana alotnya menggodok sebuah fatwa.
Nama SBY muncul saat kuasa hukum Ahok melontarkan pertanyaan kepada saksi Ketua MUI KH Ma’ruf Amin, Selasa (31/1).
“Apakah sebelum pertemuan hari Jumat, Kamisnya ada telepon dari SBY sekitar pukul 10:16 WIB supaya diatur pertemuan dengan Paslon satu agar diterima di PBNU dan SBY juga minta segera dikeluarkan fatwa soal penodaan agama?” tanya kuasa hukum Ahok, Humphrey Djemat kepada Kiai Ma’ruf.
Namun, pertanyaan tersebut dibantah oleh Kiai Ma’ruf. Dia menegaskan bahwa saat itu tidak menerima sms dari presiden keenam tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu