Jakarta, Aktual.com – President & GM Total E&P Indonesie, Arividya Noviyanto menemui Menteri Koordinator Bidang Maritim, Luhut Binsar Panjaitan untuk melaporkan perkembangan proses transisi Blok Migas Mahakam kepada PT Pertamina (Persero)

Saat ini ungkap Novi, pihaknya sedang melakukan persiapan untuk drilling sebanyak 6 sumur yang menjadi pembiayaannya. Setelah itu, baru nantinya akan dilanjutkan pengeboran 19 sumur dengan biaya investasi yang akan ditanggung oleh Pertamina sebagai calon operator.

“Tentang transisi yang mau jalan dengan Pertamina itu, kita sudah mulai drilling bulan Maret nanti. Yang 6 sumur, setelah itu kan 19 sumur dengan Pertamina,” ujarnya di Kementerian Maritim, Rabu (1/2).

Kemudian dia mengaku bahwa perusahaannya belum memutuskan untuk mengambil share down sebesar 30 persen pasca transisi 2018 nanti.

Yang terpenting ujarnya, saat ini dia memprioritaskan kinerja dalam proses transisi agar produksi Blok yang ada di Kalimantan Timur itu tidak mengalami penurunan atau gangguan akibat transisi tersebut.

“Belum, itu masih belum (Share Down 30 Persen), kan saya selalu sampaikan, kita prioritas transisi ini jalan lancar, baru kita masuk diskusi kesitu. Lebih penting itu transisinya, karena supaya produksi Mahakam tidak anjlok,” tandasnya.

Laporan: Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan