Pertemuan Aparat TNI dan Polri ke KH Ma'ruf Amin (Dok Aktual/Soemitro)
Pertemuan Aparat TNI dan Polri ke KH Ma'ruf Amin (Dok Aktual/Soemitro)

Jakarta, Aktual.com – Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan kedatangan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Kapolda Metro Jaya Irjen Iriawan dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana ke rumah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin pada Rabu (1/2) malam patut dipertanyakan.

Pasalnya, Luhut menjabat sebagai Menko Kemaritiman sehingga bukan tupoksinya jika bermaksud menyelesaikan permasalahan yang dihadapi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Khususnya terkait tindakan intimidatif yang dilakukan pihak Ahok dalam sidang dugaan penistaan agama di PN Jakut.

“Pak Luhut datang ke kediaman Kiai Ma’ruf atas perintah Presiden Jokowi atau Ahok? Datang ke rumah Kiai Ma’ruf bawa Kapolda, bawa Pangdam, publik kan melihatnya Pak Luhut datang untuk menyelesaikan masalah Ahok,” terang Andre kepada wartawan di Jakarta, Kamis (2/2).

Menurutnya, posisi Luhut saat datang ke kediaman Kiai Ma’ruf mesti clear. Apakah yang bersangkutan datang atas perintah Presiden Jokowi atau atas perintah Ahok. Jika atas perintah Presiden, Andre menilai pemerintah tidak netral dalam kasus Ahok.

Sementara jika atas perintah Ahok, Luhut semestinya ditegur oleh Presiden. Bahkan, selayaknya Presiden mempertimbangkan untuk mencopotnya dalam Kabinet Kerja.

“Pak Luhut diperintah Presiden atau anak buah Ahok. Kalau sebagai anak buah Ahok, maka Pak Luhut harus ditegur, kalau perlu dipecat,” ucap tokoh muda Minang itu.

Mengenai dugaan penyadapan pihak Ahok terhadap Presiden RI Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dengan Ketua MUI KH Ma’ruf Amin, Andre menyatakan jika benar maka tindakan itu menyalahi aturan. Penyadapan itu merusak demokrasi dan bisa merusak tatanan negara.

Sebab SBY dan Kiai Ma’ruf saja bisa disadap, bagaimana dengan politisi hingga rakyat biasa. Andre menyinggung Presiden Amerika Serikat ke-37 Richard Milhous Nixon yang mundur karena terlibat skandal penyadapan.

“Kepada Presiden Jokowi, Presiden saya dan Presiden seluruh rakyat Indonesia, kalau ini dibiarkan bisa berbahaya. Presiden Nixon bisa jatuh gara-gara skandal penyadapan. Jangan sampai karena Ahokgate lalu Presiden diimpeachment,” katanya.

Ditambahkan, kritik dan masukan disampaikan karena merasa cinta kepada negara dan menghormati Presiden Jokowi. Sebab terlalu besar biayanya apabila Presiden terus-terusan membela Ahok sementara banyak urusan yang jauh lebih besar yang harus diselesaikan.

“Ini kritik saya untuk Presiden, bukan karena saya ingin makar,” demikian Andre.

Artikel ini ditulis oleh: