Jakarta, Aktual.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan enteng menyebut pemerintah dan masyarakat tak perlu khawatir dengan adanya defisit anggaran di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pasalnya, setiap tahun defisit juga tetap bisa dikendalikan.
“Apakah kita itu harus khawatir dengan defisit? Tidak. Defisit kita masih di nawah 3 persen terhadap PDB (Produk Domestik Bruto). Tahun lalu diprediksi tinggi ternyata cuma 2,46 persen. Dan tahun ini kita akan jaga di 2,41 persen,” ungkap Menkeu saat menghadiri acara Economic Outlook 2017 di depan para pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), di Jakarta, Junat (3/2).
Meski begitu, dia mengakui secara rata-rata defisit dalam APBN itu memang tinggi, kendati tak perlu dikhawatirkan.
“Iya secara rata-rata defisit kita itu tinggi. Dan secara fundamental juga selalu defisit. Tapi yang penting kita juga harus tetap jaga dengan prudent,” ujar Menkeu.
Bahkan, kata dia, tidak perlunya ada sikap khawatir itu juga terlihat dari perbandingan dengan negara lain, defisit APBN Indonesia relatif kecil. India yang negaranya lebih besar dari Indonesia dan menjadi acuan dalam pertumbuhan ekonomi ternyata defisitnya itu tinggi.
“India yang selalu dikatakan (ekonomi) bagus, ternyata di sana defisitnya 7,7 dari GDP. Tapi kan kita relatif well. Apalagi untuk menutupnya juga dengan utang dan kita bisa mengelolanya dengan baik,” ujar Sri Mulyani.
Padahal dengan defisit 2,41 persen dari GDP sama saja dengan Rp330,2 triliun. Artinya, pemerintah di tahun ini akan berhutang minimal sebanyak Rp330,2 triliun untuk menutup utang itu. Dan pastinya rakyat juga yang akan menanggung bebannya.
(Laporan: Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka