Jakarta, Aktual.com – Kementerian BUMN telah mencopot Dirut Pertamina, Dwi Sutjipto beserta Wadirut, Ahmad Bambang karena dinilai tidak akur satu sama lain dalam menjalankan roda bisnis perusahaan tersebut.
Kebijakan yang diambil melalui RUPS Luarbiasa ini juga menganulir keberadaan struktur Wadirut yang sebelumnya dibentuk pada 20 Oktober 2016 lalu.
“Pemengang saham sudah memutuskan tidak ada lagi struktur Wakil Direktur Utama. Supaya tidak ada lagi kerjasama yang kurang bagus,” kata Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Jasa Konsultasi Kementerian BUMN, Gatot Trihargo di Gedung BUMN usai melakukan RUPS, Jumat (3/2)
Selanjutnya, posisi Direktur Utama dipegang oleh Yenni Andayani sebagai Pelaksana Tugas (Plt). Selambat-lambatnya dalam 30 hari kedepan, Dewan Komisaris dan Kementerian BUMN telah menentukan nama Bos Pertamina definitif.
“Sekarang Pengantinya belum ditentukan, diberikan waktu 30 hari untuk mencari Direktur,” tandas Gatot.
Sementara Direktur Eksekutif CERI, Yusri Usman menyangsikan tingkat kredibilitas dan transparansi dalam berburu Bos Pertamina tersebut. Pasalnya, banyak ‘tangan hitam’ yang berupaya mengendalikan BUMN untuk kepentingan golongan.
Pada akhirnya, BUMN strategis itu akan mengulangi nasib yang serupa berupa goncangan atas tarik menarik kepentingan politik.
“Kalau Presiden Jokowi serius dan komitmen dengan rencana ingin membesarkan dan menyehatkan BUMN, sebaiknya proses Asessment dibuat transparan. Katanya akan mengunakan profesional orang asing, saya yakin orang Indonesia mampu bisa bisa profesional dgn catatan tidak ada intervensi politik,” tandasnya.
Dadangsah Dapunta
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan