Jakarta, Aktual.com – Konfederasi Serikat Pekerja Migas Indonesia (KSPMI) menyesalkan tindakan Menteri BUMN, Rini Soemarno yang melakukan bongkar-pasang direksi PT Pertamina secara gegabah.
Presiden KSPMI, Faisal Yusra mengkhawatirkan tindakan mal praktik bongkar pasang direksi ini untuk membuka pintu transisional yang akan membajak rencana proyek investasi Pertamina yang bernilai Rp700 Triliun lebih.
“KSPMI mengkhawatirkan pergantian Direksi berpotensi dijadikan ajang bancaan, konspirasi dan transaksional. Karena Pertamina memiliki banyak proyek investasi dengan anggaran triliunan yang tentunya mengiurkan bagi banyak pihak,” ujarnya secara tertulis, Sabtu (4/2).
Untuk itu, dia menegaskan kepada Menteri Rini agar tidak menjadikan Pertamina sebagai intrik politik pemburuan rente serta percaloan jabatan dalam menentukan Bos Pertamina defenitif pengganti Dwi Sutjipto.
“Harapan kami, agar Pertamina terlepas dari gangguan atau rong-rongan pihak manapun. Biarkan Pertamina berkembang menjadi Perusahaan Migas Berkelas Dunia sehingga mampu mengemban amanat pemegang kedaulatan migas Indonesia di masa mendatang,” tandasnya.
Untuk diketahui, Kementerian BUMN telah mencopot Dwi Sutjipto Sebagai Dirut dan Ahmad Bambang Sebagai Wadirut Pertamina (Persero) melalui RUPS Luarbiasa.
(Laporan: Dadangsah Dapunta)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka