Jakarta, Aktual.com – Ratusan rumah di Desa Lebaksari dan Kalisari, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu pagi mulai terendam air luapan banjir Bengawan Solo dengan ketinggian air di dalam rumah berkisar 20-30 centimeter.
Kasi Kesra Kecamatan Baureno, Bojonegoro, Kholil, di Bojonegoro menjelaskan air luapan Bengawan Solo mulai memasuki sedikitnya 200 rumah warga di Desa Lebaksari dan lima rumah di Desa Kalisari, sejak Sabtu pagi.
“Air banjir luapan Bengawan Solo masuk rumah warga sebab desa setempat berada di pinggiran Bengawan Solo,” ucapnya, Sabtu (4/2).
Genangan banjir, lanjut dia, juga merendam jalan desa sekitar 1 kilometer dengan ketinggian berkisar 20-30 centimeter.
Selain itu, lanjut dia, para siswa SDN Lebaksari dan Kalisari, diliburkan karena sekolahannya juga terendam banjir luapan Bengawan Solo.
Meski demikian, menurut dia, warga di kedua desa itu masih belum bersedia mengungsi, karena genangan banjir luapan Bengawan Solo tidak tinggi, bahkan cenderung stabil.
“Ketinggian air banjir di desa setempat sekarang stabil,” ucapnya.
Ditanya dampak luapan air banjir, menurut dia, air banjir juga mengenangi persawahan, tetapi tidak ada petani yang menanam padi setelah tanaman padinya rusak terendam banjir Bengawan Solo awal Desember 2016.
“Air banjir masuk persawahan, tetapi tidak ada tanaman padinya,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Camat Kanor, Bojonegoro, Subiyono, yang menyatakan petani di wilayahnya juga tidak menanam padi setelah banjir luapan Bengawan Solo awal Desember 2016.
“Genangan luapan Bengawan Solo di wilayah kami masih aman tidak mengenangi pemukiman warga,” ucapnya.
Seorang warga di Kecamatan Kanor, Bojonegoro, Hadi, menambahkan tanggul kanan Bengawan Solo yang kritis sepanjang 50 meter di Kanor, masih mampu mengamankan kenaikan air Bengawan Solo.
“Tapi banyak warga mengkhawatirkan tanggul jebol,” ucapnya.
Petugas Posko Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Hendro menyatakan ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro yang semula stabil kembali naik.
Ketinggian air yang semula sempat bertahan dengan ketinggian 14,32 meter selama beberapa jam naik menjadi 14,3 meter, Sabtu pukul 10.00 WIB.
“Sebanyak 18 personel tim SAR gabungan Kodim 0813 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tetap bersiaga dengan tiga perahu di Taman Bengawan Solo (TBS),” kata Anggota SAR dari Kodim 0813 Bojonegoro Kapten Czi Sugeng menambahkan.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka