Jakarta, Aktual.com – Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) melihat adanya kejanggalan dari proses pencopotan Dirut dan Wadirut PT Pertamina (Persero) oleh Menteri BUMN, Rini Soemarno.
Apalagi pencopotan itu disaat performa kinerja Pertamina sedang meningkat, sehingga tidak ada alasan bagi Rini untuk bertindak sejauh itu.
“Terkait penjelasan Rini bahwa terjadi kerenggangan hubungan antara Dirut dan Wadirut, hal ini menjadi blunder bagi kebijakan Rini sendiri beserta Dewan Komisaris pertamina,” ujar Presiden FSPPB, Noviandri secara tertulis, Sabtu (4/2).
Karena ‘mata hari kembar’ itu muncul atas kebijakan Kementerian BUMN dan Komisaris yang membentuk keberadaan Wadirut dalam bagan struktur baru, yang diputuskan Oktober 2016.
“Kalau kinerja Direksi jelek, Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu yang akan mengusulkan ke pemerintah untuk dilakukan pencopotan, namun faktanya kinerja Pertamina terbaik dengan mendapatkan profit hampir 40 T hingga mampu melampuai profit dari raksasa Migas seperti Petronas,” jelasnya.
“Kalau soal kepemimpinan matahari kembar di Pertamina, ini kebijakan mereka sendiri, dengan adanya posisi Wadirut secara operasional tentu hal ini tidak terhindarkan,” tambahnya.
Dalam pandangannya, keputusan pencopotan Dirut Pertamina tidak boleh dilakukan dengan sewenang-wenang, kebijakan itu harus ditujukan untuk lebih membuat Pertamina menjadi besar, maju dan menjadi andalan dalam mendukung APBN.
Laporan: Dadangsah Dapunta
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan