Mendikbud Muhadjir Effendy mengikuti rapat kerja dengan Komite III DPD di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (31/1). Raker itu membahas persiapan pelaksanaan ujian nasional dan program kerja Kemendikbud tahun 2017. ANTARAFOTO/Wahyu Putro A/pd/17

Magelang, Aktual.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan tahun ini Kemendikbud menargetkan sebanyak 15.000 sekolah model program penguatan pendidikan karakter di seluruh Indonesia.

“Sekarang sudah ada 500 sekolah model dan tahun ini ada 15.000 sekolah, setelah itu menggelinding,” katanya usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Baabul Jannah SMK Muhammadiyah I Salam, Kabupaten Magelang, Jateng, Sabtu (4/2).

Ia menuturkan sekolah-sekolah tersebut merupakan model untuk pemuatan karakter. Program ini sebenarnya yang dulu diplesetkan “fuul day”.

“Jadi nanti Kurikulum 2013 akan diberi tambahan untuk diberi bobot yang lebih tinggi, yaitu 70 persen dalam aspek pendidikan karakter,” tuturnya.

Ia menuturkan tahun ini target sebanyak 15.000 sekolah untuk tingkat SD dan SMP, terutama sekolah negeri.

“Melalui program tersebut, sekolah nanti sampai pukul 16.00 dan tahun ini sudah mulai jalan,” ujarnya.

Ia menyebutkan ada beberapa kabupaten/kota yang secara sukarela mengajukan untuk melaksanakan program tersebut, antara lain Kabupaten Bandung, Kabupaten Purwakarta, Kota Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, dan Kabupaten Siak di Riau.

Menurut dia untuk melaksanakan program tersebut ada yang piloting dari pusat, tetapi nanti juga inisiatif dari masing-masing daerah.

“Pendidikan berbasis karakter itu berkaitan rencana diterapkan guru wajib delapan jam di sekolah,” ucapnya.

Mendikbud mengatakan nanti untuk pembenahan sekolah-sekolah mengacu pada sistem penggunaan sekolah yang berbsis karakter tersebut.

“Bagi sekolah yang akan melaksanakan program tersebut tentu ada penilaian sekolah yang layak atau tidak layak, kalau di sekolah tersebut masih masuk pagi dan sore tentu tidak layak. Nanti dibantu ruang kelas baru, kemudian baru bisa menyelenggarakan,” jelasnya.

Ia menuturkan sekarang gencar pendidikan karakter untuk SD dan SMP, setelah itu pada 2018 fokus pada pendidikan anak usia dini (PAUD).

“Mulai tahun 2018 akan konsentrasi untuk pembinaan PAUD, jadi nanti alokasi anggaran juga agak dinaikkan untuk PAUD,” tegasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan