Denpasar, Aktual.com – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Wilayah Denpasar, Bali, menggenjot layanan simpan pinjam secara digital untuk meningkatkan pelayanan nasabah mencermati pesatnya perkembangan teknologi keuangan (FinTech).
“Hadirnya pola ‘Fintech’ bisa dianggap tantangan namun dapat juga dipandang sebagi kesempatan. Perbankan harus memanfaatkan kondisi ini dengan masuk pula ke arah transaksi digital,” kata Pemimpin Wilayah BNI Denpasar (Bali, NTB, NTT) Anak Agung Gede Agung Dharmawan di Denpasar, Sabtu (4/2).
Menurut dia, pemanfaatan perkembangan teknologi di bank BUMN itu dimanfaatkan antara lain dengan memperbaiki proses-proses transaksi mengarah kepada “digital banking”.
Adapun layanan digital tersebut di antaranya seperti pengurusan kredit usaha rakyat (KUR) dan kredit wirausaha dan layanan simpanan yang dapat ditempuh dengan mengakses laman dalam jaringan (website online) BNI tanpa mendatangi kantor bank itu.
Untuk KUR maksimal plafon kredit yang diberikan sebesar Rp25 juta dan bisa digunakan untuk modal kerja usaha atau investasi.
Sedangkan kredit wirausaha syarat pengajuan sama dengan KUR tetapi plafonnya lebih tinggi yakni Rp1 miliar.
BNI di cabang terdekat akan memproses pengajuan tersebut untuk segera dicairkan kepada nasabah yang mengisi aplikasi secara “online” itu.
“Penyaluran kredit misalnya sudah kami inisiasi dengan adanya KUR secara digital yang kami sebut ‘digital loan. Nasabah cukup masuk website untuk aplikasi tanpa perlu ke kantor BNI,” ucapnya.
Sedangkan untuk simpanan, calon nasabah dapat mengurus layanan simpanan digital untuk produk taplus, giro dan taplus bisnis dengan mendaftar dalam jaringan pada laman BNI tanpa perlu ke kantor cabang.
Agung menuturkan kemajuan tekhnologi dan perubahan model pembiayaan maupun alur transaksi keuangan merupakan suatu keniscayaan.
Sehingga pihaknya tidak lagi mengandalkan metode konvensional tetapi juga secara digital.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan