Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjalani sidang lanjutan dugaan penistaan agama di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (24/1). Pengadilan Negeri Jakarta Utara menggelar sidang kasus penistaan agama oleh Ahok dengan agenda mendengarkan lima keterangan saksi dari pihak Jaksa Penuntut Umum. Foto/aktual.com-Pool/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Sikap terdakwa penista agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang melecehkan Ketua MUI KH Ma’ruf Amin, dalam sidang ke-8, dinilai telah menabuh genderang perang dengan Nahdlatul Ulama (NU). Hal ini karena KH Ma’ruf Amin juga menjabat sebagai Rais Aam NU.

“Ahok menabuh genderang perang dengan NU. Kita bisa saksikan banyak grassroot (akar rumput) NU tidak simpatik sama Ahok, bahkan mereka sudah terang terangan mengatakan selamat tinggal Ahok,” ucap pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago di Jakarta, Minggu (5/2).

Selain itu, kata Pangi, sikap Ahok dan pengacara yang merendahkan ulama itu, akan mempengaruhi elektabilitasnya dalam Pilkada DKI 2017 pada 15 Februari mendatang.

“Setelah pelecehan terhadap ulama, ada trend elektibilitas Ahok terganggu,” ucapnya.

Seperti diketahui, Ahok dalam sidang penistaan agama ke-8 di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (31/1), telah merendahkan martabat KH Ma’ruf Amin.

Artikel ini ditulis oleh: