Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Fadli Zon, menanggapi isu pengangkatan mantan Dirut Pertamina, Dwi Sutjipto, menjadi Menteri melalui reshuffle jilid III Kabinet Pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla.
Menurut Fadli, kehendak itu memang sepenuhnya prerogatif Presiden. Namun dia mengingatkan bahwa tempat Dwi Soetjipto berkiprah sebelumnya penuh permainan politik dan kepentingan. Hingga akhirnya, sang Dirut dicopot dengan alasan yang tidak transparan.
“Itu hak Presiden. Yang jelas, di Pertamina ini banyak sekali kepentingan-kepentingan politik dan bisnis yang bermain di situ. Pencopotan Dwi Sutjipto tidak terlepas dari tarik-menarik kepentingan politik, tarik-menarik kepentingan bisnis. Itu yang jelas,” kata Fadli zon di Jakarta, Senin (6/6)
Sayangnya, dia tidak bersedia menjelaskan pertikaian politik yang dia maksud, namun dia mengaku mengetahui kubu mana saja yang berseteru untuk menguasai bisnis dan kebijakan di Pertamina.
“Saya tidak mau komentar lebih jauh, walaupun kita tahu siapa yang bermain di situ,” tukasnya.
Selanjutnya dia menyarankan agar pengganti Dwi Soetjipto di Pertamina hendaknya dijabat oleh orang yang memiliki pemahaman tentang bisnis migas dan mampu membawa pertama menjadi world class Company.
“Orang menguasai dan memahami Pertamina, harus orang yang mengerti tentang bisnis migas. Bukan orang cabutan dari mana-mana. Presiden punya janji ingin membuat Pertamina melebihi Petronas,” tandasnya.
(Dadangsah Dapunta)
Artikel ini ditulis oleh: