Jakarta, Aktual.com – Pihak kepolisian mengakui bahwa tidak menerima pemberitahuan permintaan izin keramaian di aksi demontrasi di kediaman Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY, Senin (6/2) kemarin.

“Kalau ada surat pemberitahuan kita tahu duluan, tapi ternyata ini tidak ada,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Kantor KPUD DKI, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (7/2).

Argo menegaskan, pihaknya tengah mengusut koordinator lapangan aksi tersebut. “Makanya nanti akan kita cari korlapnya dan didalami. Tentunya nanti kita mencari siapa yang menjadi korlapnya. Itu tujuannya apa, maksudnya apa melakukan seperti itu.”

Juru bicara DPP Partai Demokrat Rachland Nashidik dalam keterangannya menegaskan bahwa rencana demo di rumah SBY telah beredar di media sosial.

“Mempertanyakan kenapa aparat hukum terlambat datang dan gagal melakukan langkah preventif, mengingat info demo ke kediaman Presiden RI ke enam sudah beredar di media sosial dalam beberapa hari terakhir. Infonya, pelaku demo adalah mahasiswa yang melakukan pertemuan di Cibubur dimana Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Antasari Azhar hadir memberi pengarahan,” kata Rachland.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengungkapkan SBY setidaknya masih mendapat pengamanan dari Grup D pasukan pengamanan presiden.

“Grup (paspampres) ada, orangnya ada. Kadang hal-hal yang situasional diatasi. Gitu saja kan. Semuanya kan bisa berjalan sesuai dengan rel ya. Penyimpangan diatasi, ada kelalaian diselesaikan gitu saja,” kata Wiranto.

Grup D ini diresmikan langsung oleh Panglima TNI saat itu, Jenderal Moeldoko di Lapangan Hitam Mako Paspampres, Tanah Abang, Senin 3 maret 2014. Tugas pokok Grup D paspampres adalah melakukan pengamanan fisik terhadap mantan presiden dan wakil presiden beserta keluarga.

Laporan: Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu