Harga cabai yang melambung tinggi menjadi keprihatinan Ketua DPR untuk melihat langsung harga cabai di pasar. Harga cabai merah di Pasar Induk Kramat Jati mencapai Rp100 ribu per kg. Sebelumnya pernah menyentuh Rp120 ribu per kg. Kenaikan ini disebabkan salah satunya faktor cuaca yang membuat banyak cabai rusak. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Setelah sempat turun, kini harga cabai kembali naik. Bahkan, di pasaran harga cabai dijual Rp120 ribu hingga Rp150 ribu per kilogramnya. Persoalan harga cabai seakan menjadi masalah sendiri bagi pemerintah untuk mengatasinya.

Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf, pun berharap agar masyarakat bisa menanam cabai sendiri di rumah masing-masing mengingat harga cabai yang merangkak naik sulit diatasi.

“Segala skenario sudah kita lalui, namun prakteknya cabai belum bisa stabil. Makanya saya berharap masyarakat diberdayakan dengan menanam cabai di rumah masing-masing,” kata Syaifullah Yusuf, di Surabaya, Rabu (8/2).

Gus Ipul, sapaan akrabnya, juga mengatakan Dinas Pertanian di Jawa Timur saat ini gencar memberikan bibit ke masyarakat, guna meningkatkan produktifitas masyarakat.
Ribuan bibit telah didistribusikan, bahkan Menteri Pertanian juga melakukan hal itu sebagai solusi tingginya harga cabai merah. Sampai saat ini, permasalahan mahalnya harga cabai masih disebabkan karena faktor cuaca, bukan adanya kartel cabai.

“Jadi solusinya mengurangi, kemudian bisa menanam sendiri, operasi pasar, dan menambah suplay.” ujarnya.

Seperti diketahui, harga cabai di Surabaya sebelumya Rp120 ribu per kilogram, sempat turun menjadi Rp100 ribu. Namun, seminggu terkahir, harga cabai kembali Rp120 ribu per kilogram. Sementara di kabupaten Jombang, Jawa Timur, harga cabai menembus Rp140 ribu per kilogramnya.

(Laporan: Ahmad H Budiawan)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka