Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan -Sandiaga Uno menunjukan nomor urut saat rapat pleno pengundian nomor urut Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI di Jakarta, Selasa (25/10). Pasangan Agus-Sylvi mendapatkan nomor urut satu, Ahok-Djarot mendapatkan nomor urut dua, dan Anies-Sandiaga mendapatkan nomor urut tiga. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A./kye/16

Jakarta, Aktual.com – Tingkat elektoral pasangan calon (paslon) Pilkada DKI Jakarta, Anies Baswedan – Sandiaga Uno disebut meningkat secara signifikan dalam sebulan terakhir. Bahkan peningkatan paslon nomor urut 3 ini mengalahkan paslon Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) – Djarot Saiful Hidayat.

Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi mengatakan bahwa hal ini disebabkan oleh rivalitas antara Ahok dengan Agus Harimurti Yudhoyono – Sylviana Murni.

“Pertarungan antara Ahok-Djarot dengan Agus-Sylvi berbuah manis untuk Anis-Sandi,” ungkap Burhanuddin dalam konferensi pers Dinamika Elektoral Jelang Pilkada DKI Jakarta, Jumat (10/2).

Berdasarkan survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia, tingkat elektoral Anies-Sandi tercatat pada angka 35,4 persen pada Februari 2017, meningkat hingga lebih dari 11,6 persen dari Januari 2017 yang hanya sebesar 23,8 persen. Sedangkan tingkat elektoral paslon Ahok-Djarot tidak mengalami banyak perubahan, hanya naik 0,8 persen dari bulan Januari 2017 yang ada pada tingkat 38,2 persen.

Sementara itu, tingkat elektoral paslon Agus-Sylvi mempunyai angka sebesar 19,4 persen, turun 4,4 persen dibandingkan bulan Januari 2017 yang tercatat sebesar 23,8 persen. Burhanuddin mengatakan bahwa penurunan tingkat elektoral yang dialami oleh Agus sudah terjadi sejak November 2016.

“Suara anti Ahok sendiri direbut oleh Agus-Sylvi dan Anies-Sandi. Sehingga salah jika Agus memakai strategi untuk menyerang Ahok,” jelas Burhanuddin.

Survei ini melibatkan 1.000 responden awal dengan metode stratified systematic random sampling. Dari jumlah tersebut, terhitung 621 responden yang dapat diwawancara. Jumlah responden ini sendiri tersebar dalam 230 kelurahan yang ada di seluruh Jakarta.

 

Laporan: Teuku Wildan

Artikel ini ditulis oleh: