Memasuki waktu Salat Dzuhur, ratusan umat muslim yang menggelar aksi demonstrasi melaksanakan salat berjamaah di Jalan Jenderal Sudirman, di depan Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (01/1/2017). Polda Metro Jaya memanggil imam besar FPI Habib Rizieq Shihab, Sekretaris Jenderal FPI Munarman, dan Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Bachtiar Nasir untuk dimintai keterangannya terkait kasus pemufakatan makar yang menjerat Sri Bintang Pamungkas. AKTUAL/Munzir
Memasuki waktu Salat Dzuhur, ratusan umat muslim yang menggelar aksi demonstrasi melaksanakan salat berjamaah di Jalan Jenderal Sudirman, di depan Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (01/1/2017). Polda Metro Jaya memanggil imam besar FPI Habib Rizieq Shihab, Sekretaris Jenderal FPI Munarman, dan Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Bachtiar Nasir untuk dimintai keterangannya terkait kasus pemufakatan makar yang menjerat Sri Bintang Pamungkas. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Humas Koordinator Nasional Alumni Dakwah Kampus (Kornas ADK) Salahudin Yuswa mengatakan bahwa adanya kriminalisasi terhadap ulama dapat berdampak buruk terhadap hubungan baik antara ulama dan umara (pemerintah).

“Dengan adanya kriminalisasi ulama, justru wajah umara malah akan seperti antiumat Islam,” katanya, Jumat (10/2).

Dikatakan Salahudin bahwa dengan adanya kriminalisasi ulama akan merusak kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap pemerintah. Selain itu kata Salahudin bahwa ulama adalah bagian terpenting dari umat Isla.

“Melukai ulama sama saja melukai umat Islam,” paparnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid