Jakarta, Aktual.com – Kementerian Koperasi dan UKM terus memberikan dorongan dan motivasi kepada mahasiswa dan santri agar mengubah pola pikir menjadi pekerja dan tak segan memilih menjadi wirausaha mandiri.
“Saya yakin adik-adik punya banyak ide untuk menjadi wirausaha. Hanya saja, ia menambahkan ide tersebut tidak segera dilaksanakan. Baru sadar setelah orang lain melaksanakan idenya dan berhasil,” kata Deputi Sumber Daya Manusia (SDM) Kemenkop dan UKM, Prakoso BS, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (11/2).
Prakoso sendiri berkesempatan membuka Pelatihan Kewiraushaan melalui Gerakan Kewirausahaan yang berlangsung di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta yang dihadiri 600 mahasiswa dan santri dari berbagai universitas dan pesantren se-Yogyakarta dan daerah sekitarnya belum lama ini.
Saat ini jumlah wirausaha di Indonesia baru mencapai 1,65 persen atau sekitar 3,7 juta. Padahal untuk menjadi negara maju, jumlah wirausaha harus lebih banyak atau minimal dua persen dari total penduduk.
“Jika penduduk Indonesia saat ini sebanyak 252 juta orang, maka dibutuhkan 4,8 juta wirausaha,” katanya.
Ia meminta para mahasiswa dan santri untuk mengubah pola pikir dari pencari kerja menjadi pencipta kerja.
Sebab dengan bertambahnya wirausaha dari kalangan pemuda melalui pemberdayaan ekonomi rakyat diharapkan bisa memecahkan masalah penganguran dan kemiskinan.
Selama ini masalah pengangguran mencapai 5,81 persen dan angka kemiskinan mencapai 28,59 juta atau 11,22 persen.
“Jadi Gerakan Kewirausahaan ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi pengangguran dan kemiskinan,” kata Prakoso.
Apalagi sekarang ini terjadi perubahan perilaku pasar menjadi pasar dinamis, kompetitif, dan kecenderungan organisasi membangun jejaring melalui pemanfaatan teknologi informasi (IT).
Dewan Pembina Santripreneur, Ahmad Sugeng Utomo, optimistis Indonesia bisa merealisasikan jumlah wirausaha hingga 10 persen dari total penduduk.
“Saya yakin jumlah wirausaha di Indonesia bisa mencapai 10 persen,” ujar pria yang akrab dipanggil Kyai H Gus Ut tersebut.
Namun untuk mencapai angka 10 persen wirausaha dari jumlah penduduk, ia meminta semua pihak untuk ikut terlibat, termasuk pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat.
“Pemerintah atau Kemenkop dan UKM tidak bisa jalan sendiri. Pemda, pelaku usaha, dan masyarakat juga harus terlibat,” katanya.
Animo mahasiswa dan santri di Yogyakarta dan daerah sekitar juga tampak begitu antusias mengikuti kegiatan Pelatihan Kewirausahaan.
Dari 400 undangan yang disebar, peserta yang datang bahkan mencapai 600 mahasiswa dan santri atau melebihi ekspektasi hal ini membuktikan banyak mahasiswa dan santri yang sebenarnya ingin menjadi wirausaha.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid