Petugas KPPS melakukan penghitungan perolehan suara Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017 di TPS 09 Kelurahan Kebon Manggis, Jakarta, Rabu (15/2). Pilkada DKI Jakarta diikuti tiga pasang calon gubernur dan wakil gubernur yakni nomor urut 1 Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni, nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat dan nomor urut 3 Anis Baswedan dan Sandiaga Uno. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/ama/17.

Jakarta, Aktual.com – Putaran kedua di Pilgub DKI Jakarta ini semua partai yang tergabung dalam koalisi pemenangan Ahok-Djarot diminta all out bekerja.

Sebab, kata Ketua DPP PDI Perjuangan Trimedya Pandjaitan bila semua partai pengusung Ahok-Djarot diputaran pertama semua all out, maka tak akan terjadi putaran dua di Pilkada DKI ini.

“Bagi kami yang paling penting di dalam DPP bagaimana mengkonsolidasikan partai pendukung yang ada. Analisa kami kalau seandainya 4 partai all out bisa 1 putaran,” kata Trimedya di Jakarta, Sabtu (18/2).

Politisi PDIP tersebut mengklaim, sejak hasil quick count pertama keluar, empat parpol melakukan konsolidasi internal agar di putaran kedua nanti suara yang didapat bisa jauh lebih besar.

“Sejak tanggal 15 (Februari) itu sejak quick count itu muncul bagaimana akhirnya partai pendukung pemerintah bersatu memenangkan Ahok-Djarot.”

Dia menuding, bahwa selama enam bulan ini suara Ah0k-Djarot dipreteli oleh kelempok tertentu. Meski begitu, dia mengapresiasi masyarakat Jakarta yang tetap memikih Ahok-Djarot.

“Kami berterima kasih kepada rakyat Jakarta walaupun selama 6 bulan (Ahok) didowngrade, tapi karena keuletan beliau dan relawan yang mendukung masih menang di DKI.” [Dadang Daputra]

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu