Kuta, Aktual.com – Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Azis al-Saud akan berkunjung ke Bali. Raja Salman datang bersama 1.500 orang rombongannya beserta 10 menteri dan 25 pangeran.
Komandan Pangkalan Udara TNI AU Ngurah Rai, Kolonel I Wayan Superman menuturkan pihaknya terus melakukan koordinasi untuk mempersiapkan rencana kedatangan Raja Salman.
“Intinya adalah masih menentukan bagaimana cara bertindak di sisi udara, parkir pesawat, backup-nya, juga dari rekan AirNav untuk memperlancar kunjungan. Keputusannya sampai saat ini kami masih butuh koordinasi dengan rekan di pusat, baik Kemenhub, Kemenlu, Mabes TNI dan elemen terkait lainnya,” kata Superman di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Kuta, Senin (27/2).
Menurutnya, ada dua hal yang menjadi fokus institusinya atas kedatangan Raja Salman dan rombongan. “Pertama yaitu sisi pelayanan kami terhadap pesawat. Kedua sisi di luar bandara. Kami memiliki wilayah. Kami harus mendapat petunjuk dari Kodam, Polda dan Pemda Bali. Kita harus ikuti apa planning mereka, sehingga dengan demikian apa yang menjadi perencanan kami sinkron dengan pusat. Kami lebih kepada teknis, keudaraan, pesawat, parkir nantinya bagaimana, sudah kami bahas,” jelas dia.
Superman mengaku telah mendapat instruksi pengamanan terhadap kedatangan Raja Salman. “Saya sudah berkoordinasi dengan Ujung Pandang dan ada dua kata ‘dukung dan aman’,” tegas dia.
Ia menjelaskan jika ada rencana untuk menyiagakan pesawat tempur dalam skema pengamanan Raja Salman. Namun, mengingat kepadatan lalu lintas di Bandara Ngurah Rai, sepertinya tak memungkinkan menerbangkan dan menyiagakan pesawat tempur di Bali.
”Mengingat kepadatan lalu lintas Ngurah Rai kemungkinan siaganya di Madiun yang hanya 45 menit ke Bali, maupun Ujung Panjang, Bandara Sultan Hasanuddin. Kami menunggu instruksi. Sekarang belum disiagakan, belum ada perintah,” ujarnya.
Saat ini, Superman menjelaskan, beberapa logistik keperluan Raja Salman telah tiba di Bali. Pada saatnya ketika Raja Salman tiba di Bali akan dilakukan penutupan sementara. “Satu pesawat yang akan di notam kan, itu planning kita. Tapi belum ada instruksi, yang lainnya tetap normal dan prioritas. Perlakuannya sama, mereka tamu negara. Notam normalnya 45 menit,” kata dia.
Sementara itu, Superman menjamin keamanan dari sisi udara dipastikan sudah siap. “Ancaman musuh dari sisi udara belum ada. Tapi kami siap melakukan pengamanan,” demikian Superman.
Laporan: Laporan Bobby Andalan
Artikel ini ditulis oleh: