Menteri Keuangan Sri Mulyani - Trump Effect. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani bertekad akan mengurangi angka kemiskinan di tahun 2017 ini menjadi di bawah 10 persen. Bahkan dirinya yakin bisa ciptakan angka di bawah 10 persen di tahun ini alias single digit.

Untuk itu, dia menargetkan di tahun ini pemerintah bisa menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dengan belanja yang tepat sasaran.

“Kami paham bahwa pemerintah terus berusaha menaikan kualitas dari pelaksanaan anggaran. Tujuannya untuk menciptakan masyarakat adil dan makmur melalui pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan inklusif,” papar dia di acara Rakornas Anggaran Kementerian/Lembaga (K/L) 2017, di Jakarta, Selasa (28/2).

Di tahun ini, kata dia, target perekonomian nasional sudah ditetapkan sebesar 5,1 persen; target kemiskinan bisa ditekan mencapai 10,7 persen.

“Tapi sekarang (tahun 2017), kalau bisa kita akan single digit dengan gini ratio (rasio ketimpangan) bisa lebih turun lagi, dari saat ini 0,394, juga tingkat pengangguran dan kesenjangan antar wilayah juga perlu diperkecil,” jelas dia.

Hal ini, kata dia, penting dilakukan agar yang namanya kemakmuran itu tidak hanya dinikmati masyarakat di Jawa saja atau Jakarta, tapi seluruh masyarakat Indonesia.

“Jadinya, equal opprotunity menjadi penting untuk kurangi kesenjangan dan untuk memberi hak kepada masyarakat Indonesia, jadi negara harus hadir. Makanya, peranan K/L jadi penting,” tandas dia.

Dia menyinggung belanja di 2016 lalu yang tidak efektif karena banyak pemotongan anggaran. Karena pihak Kemenkeu, lakukan dua kali revisi anggaran yang satu melalaui UU dan satu lagi lewat Inpres.

“Memang ada shortfall hampir Rp248 triliun (di 2016). Makanya saya instruksikan pangkas anggaran. Memang tak mudah, karena sudah lakukan lelang, lalu diumumkan belanja harus dikurangi lagi,” jelas Sri Mulyani.

(Reporter: Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka