Jakarta, Aktual.com – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan penyesuaian tarif listrik untuk rumah tangga dengan daya 900 VA, menjadi salah satu penyebab terjadinya inflasi pada Februari 2017 sebesar 0,23 persen.
“Penyebabnya (inflasi) karena penyesuaian subsidi listrik bagi rumah tangga dengan daya 900 VA, yang membayar dengan pasca bayar,” kata Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (1/3).
Dengan inflasi pada Februari mencapai 0,23 persen, maka inflasi tahun kalender Januari-Februari 2017 telah mencapai 1,21 persen dengan inflasi dari tahun ke tahun (year on year) tercatat sebesar 3,83 persen.
Sementara, komponen inti pada Februari 2017 tercatat mengalami inflasi 0,37 persen, dengan tingkat inflasi inti dari tahun ke tahun (year on year) sebesar 3,41 persen. Inflasi Februari 2017 ini lebih tinggi dari periode sama tahun 2015 dan 2016 yang masing-masing tercatat deflasi sebesar 0,36 persen dan 0,09 persen.
“Namun, inflasi ini bergerak jauh lebih kecil dibandingkan periode sama tahun 2013 dan 2014 yang masing -masing tercatat 0,75 persen dan 0,26 persen,” ujarnya.
Dari kelompok pengeluaran, kontribusi terbesar inflasi berasal dari kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yang menyumbang 0,75 persen karena kenaikan harga tarif listrik.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka