Ratusan rumah terendam banjir yang berada di kawasan Karet, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (21/2/2017). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan bahwa ada 54 titik banjir yang tersebar di wilayah Jakarta dengan ketinggian bervariasi. AKTUAL/Munzir
Sejumlah warga menerobos banjir yang merendam ratusan rumah di kawasan Karet, Jakarta Pusat, Selasa (21/2/2017). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan bahwa ada 54 titik banjir yang tersebar di wilayah Jakarta dengan ketinggian bervariasi. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan bencana banjir dan longsor di kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, menyebabkan lima orang tewas dan dua lainnya mengalami luka berat.

“Pendataan masih dilakukan oleh BPBD,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Sabtu (4/3).

Dia mengatakan korban tewas di antaranya Doni Fernandes (31), Teja (19), Yogi Saputra (23), Muklis alias Ujang (45) dan Karudin (25). Sementara dua orang luka berat yaitu Syamsul Bahri (22) dan Candra (42).

Percepatan penanganan banjir dan longsor, kata dia, terus dilakukan sejak bencana tersebut melanda pada Jumat (3/3) di Kabupaten Limapuluh Kota.

Hujan lebat yang turun terus menerus, lanjut dia, menyebabkan Sungai Sumpur meluap dan longsor di tebing dan perbukitan. Sebanyak delapan kecamatan terdampak langsung dari banjir dan longsor yang meliputi Kecamatan Pangkalan, Kapur IX, Mungka, Harau, Payakumbuh, Lareh Sago Halaban, Sulikik dan Empat Barisan.

Sementara itu, kata Sutopo, ratusan rumah terendam banjir seperti di Jorong Ranah Pasar sebanyak 150 rumah terdampak, Jorong Ranah Baru (50) dan di Jorong Abai (50).

“Lima dusun terisolir. Jalan nasional penghubung Sumatera Barat-Riau putus. Di kelok 17 terdapat empat titik longsor. Selanjutnya, di Km 17 Koto Alam sebanyak delapan mobil tertimpa longsor,” kata dia.

Dia mengatakan tim Reaksi Cepat BNPB sudah berhasil tiba di lokasi bencana. Bupati Limapuluh Kota telah menetapkan masa tanggap darurat selama tujuh hari yaitu 3-9 Maret 2017.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid