Jakarta, Aktual.com – Dirjen Migas Kementerian ESDM, I Gusti Ngurah Wiratmaja meminta kepada stakeholder untuk mem-follow up penandatanganan MoU (khususnya sektor Migas) yang telah dilakukan antara pemerintah Arab Saudi dengan Pemerintah Indonesia.
Dia mengaku bahwa MoU tersebut hanyalah sebatas payung hukum kerjasama yang menaungi berbagai kemungkinan terjadinya bisnis terkait migas antara kedua negara.
“Follow up ini perlu upaya yang besar,” kata Wirat di Gedung Dewan Pers, Jakarta Minggu (5/3).
Wirat menambahkan, Secara sistem kenegaraan, Indonesia merupakan negara yang kondusif untuk berinvestasi, hanya saja dia menyadari bahwa secara regulasi masih harus berbenah.
“Kita sangat kondusif secara kepemerintahan, namun memang secara regulasi masih banyak perlu perbaikan lagi agar memberikan kemudahan-kemudahan bagi investor,” tandasnya.
Untuk diketahui, saat ini pemerintah Indonesia sedang gencar mendorong agar terjadi pembagunan kilang minyak. kebutuhan BBM saat ini mencapai 1,6 juta Bopd, diperkirakan pada Tahun 2022-2023 akan meningkat menjadi lebih dari 2.2 juta Bopd. Padahal kapasitas kilang saat ini hanya 1.1 juta Bopd dan real operasi hanya 800 ribu Bopd .
(Laporan: Dadangsah Dapunta)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka