Jakarta, Aktual.com – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut langkah Jerman untuk menghentikan aksi demonstrasi sebelum digelarnya referendum di Turki soal kewenangan yang diperluas sebagai kepala negara, seperti halnya keputusan yang pernah diambil oleh Nazi.
Kecaman ini dilakukan dia, Minggu 5 Maret 2017, sehari setelah dirinya menuding Jerman dibalik aksi serangkaian teror, hal ini kemudian berimbas pada larangan ke para pemimpin Kurdi untuk menggelar pertemuan umum.
“Praktek Anda tidak ada bedanya dari praktek Nazi di masa lalu.” sindir Erdogan di Istanbul ketika kampanye untuk referendum.
“Saya pikir praktik Nazi sudah sejak lama meninggalkan Jerman. Kami keliru.” tambah Endorgan.
Akibatnya, Turki pun memanggil Duta Besar Jerman di Kementerian Luar Negeri di Ankara guna mengajukan nota protes diplomatik setelah pemerintah Jerman Barat Daya membatalkan pembicaraan dengan Menteri Kehakiman Turki Bekir Bozdag.
Kanselir Jerman Angela Merkel menolak tuduhan Turki bahwa pemerintahnya campur tangan dalam aksi demonstrasi tersebut.
Pewarta : Agustina Permatasari
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs

















